kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Freeport, BRMS dan MDKA Buka Suara Soal Dampak Potensi Bea Keluar untuk Emas


Kamis, 10 Juli 2025 / 18:52 WIB
Freeport, BRMS dan MDKA Buka Suara Soal Dampak Potensi Bea Keluar untuk Emas
ILUSTRASI. Sejumlah produsen emas merespon soal peluang pengenaan bea keluar terhadap komoditas mineral seperti emas


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produsen emas merespon soal peluang pengenaan bea keluar terhadap komoditas mineral, bersama dengan komoditas penting lainnya, yaitu batubara.

Sebagai salah satu perusahaan penghasil emas di dalam negeri, PT Freeport Indonesia (PTFI) mengatakan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan produksi dengan mengedepankan sustainable safe production.

"Dengan target produksi emas tahun 2025 ini mencapai 1,65 juta ounces," ungkap VP Corporate Communications, PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, kepada Kontan, Kamis (10/07).

Katri menambahkan, Freeport Indonesia tetap akan berkomitmen untuk terus beroperasi sesuai dengan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Baca Juga: Intip Dampak Rencana Kebijakan Bea Keluar Ekspor untuk Emiten Komoditas Emas

"Operasi PTFI yang sesuai dengan IUPK ini juga telah terbukti berhasil memberikan return yang maksimal bagi pemegang saham dan kontribusi yang signifikan kepada negara," tambahnya.

Asal tahu saja, Freeport Indonesia saat ini tengah mengejar target pengembangan tambang bawah tanah terbaru milik mereka yang berada di Grasberg Papua, yaitu tambang Kucing Liar.

"Kucing Liar masih sampai 2050, tapi di bawahnya ada lagi sumber daya (cadangan) 3 miliar ton," ungkap Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas kepada Kontan, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengungkap bahwa penerapan bea keluar, khususnya untuk emas, tidak terlalu berpengaruh pada target produksi perusahaan. Lantaran, penjualan emas BRMS adalah untuk pasar domestik.

"Kebetulan sejak mulai berproduksi di tahun 2020 sampai saat ini, seluruh produk emas kami dijual ke para pembeli di dalam negeri" ungkap Direktur BRMS Herwin W. Hidayat.

Produk emas perusahaan saat ini berasal dari anak usaha BRMS, PT Citra Palu Mineral. Yang semuanya dijual untuk pembeli domestik seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Hartadinata Abadi (HRTA).

"Tahun lalu pencapaian produksi kami di full year 2024 adalah sekitar 64.000 oz emas. Tahun 2025 target produksi kami di kisaran 70.000 hingga 75.000 ons emas," jelasnya.

Lain lagi dengan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), pemilik tambang emas di Tujuh Bukit, Banyuwangi, dan juga proyek tambang emas Pani di Gorontalo yang sedang dalam tahap pengembangan ini enggan berkomentar lebih jauh terhadap dampak yang akan dipikul jika bea keluar emas benar diberlakukan.

"Saya belum tahu detail tentang rencana ini dan belum bisa komentar," ungkap General Manager Communications MDKA Tom Malik, singkat.

Baca Juga: Kementerian ESDM Buka Suara Soal Wacana Penerapan Bea Keluar Batubara dan Emas

Sebelumnya, dalam catatan Kontan, Indonesian Mining Association (IMA) mengungkapkan penolakan terhadap potensi bea keluar ini.

Menurut Executive Director IMA Hendra Sinadia, sebelum menentukan bea keluar, pemerintah perlu menjelaskan secara rinci mengenai dasar dari penarikan tersebut, bukan hanya beralasan untuk menambah pemasukan bagi negara. 

"Kalau kita lihat, bea keluar itu harus melihat dasarnya, misalnya karena memang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata dia saat dihubungi Kontan, Selasa (8/7). 

"Kita belum tahu persis dasar pengenaannya apa. Bea keluar ini jadinya beda dengan pajak-pajak yang lain, kami belum dapat informasi ini," tambah Hendra. 

Selanjutnya: Ini Kisah Audrey Bianca, Juara Miss Indonesia dan Miss Royale 2025

Menarik Dibaca: Ini Kisah Audrey Bianca, Juara Miss Indonesia dan Miss Royale 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×