Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi digital termasuk perdagangan secara online semakin berkembang. Sebagai pionir industri e-commerce di Indonesia, Bhinneka.com tak mau ketinggalan. Sejumlah strategi disiapkan untuk pengembangan ekosistem bisnis di masa depan.
Saat ini, Bhinneka menggarap enam lini bisnis. Mulai dari produk Teknologi Informasi (TI) dan Maintenance, Repair & Operational (MRO), digital printing solution, offline store dan service center, business solution, B2B2B platform marketplace, hingga digital products.
Chief of Commercial and Omnichannel Bhinneka.com Vensia Tjhin mengungkapkan, dari keenam lini bisnis yang terintegrasi, offline store & service center menjadi salah satu tulang punggung strategi omnichannel Bhinneka. Sementara dari sisi penjualan, proporsi produk di Bhinneka.com tergolong berimbang.
Selama pandemi Covid-19 dari masa PSBB hingga PPKM, kategori produk IT (gadget, computer, desktop, notebook) dan MRO mendominasi transaksi di Bhinneka.com, bersamaan dengan perlengkapan kesehatan yang (masker medis, cairan disinfektan, paket tes usap, dan lainnya) yang mengalami kenaikan di masa pandemi.
"Ada transaksi yang naik, ada juga yang turun. Beberapa sektor terjadi pelambatan, tapi ada yang meningkat, jadi cukup berimbang," ungkap Vensia dalam media konferensi yang digelar secara virtual, Selasa (12/10).
Baca Juga: Tren penjualan peralatan dapur meningkat selama penerapan PPKM tahun ini
Dikonfirmasi terpisah, Vensia menerangkan bahwa ada lonjakan di beberapa kategori produk, baik dari sisi nilai transaksi (revenue) maupun jumlah transaksi (volume). Misalnya untuk produk digital (token listrik, BPJS, voucher game, e-money, tagihan listrik) yang tumbuh hingga 50%. Lalu ada Peralatan dapur & rumah tangga yang naik 93%.
Dalam pengembangan bisnisnya, Bhinneka juga melayani pengadaan (eProcurement) yang menawarkan efisiensi biaya hingga 25% per tahun melalui platform Bhinneka Bisnis (business-to-business/B2B), dan bekerja sama dengan LKPP untuk pengadaan pemerintah dengan menawarkan 150.000 SKU dari 9.000 suppliers.
Sebagai salah satu pemain di B2B e-commerce Indonesia, saat ini Bhinneka.com juga menawarkan beberapa produk untuk membantu akselerasi digital di korporasi, organisasi (termasuk universitas), serta instansi pemerintah seperti Pemda/Pemkot yang banyak membangun e-marketplace untuk meningkatkan pelayanan publik dan mendorong pendapatan daerah, termasuk agar UMKM setempat bisa go online.
"Dengan teknologi yang kami sediakan, banyak korporasi, organisasi, dan lembaga yang dapat menghemat anggaran investasi untuk pembangunan e-marketplace ini," sebut Vensia.
Baca Juga: Kemendag siapkan aturan cegah persaingan tidak sehat di ekonomi digital
Saat ini, setidaknya ada 10 pemda/pemkot yang tengah berproses dengan Bhinneka.Com. Targetnya, hingga akhir tahun ini ada 5 e-marketplace milik pemerintah daerah yang akan go live.
"Sementara di sisi organisasi, komunitas, universitas tercatat hampir 30 yang sedang kami kerjakan, 2 e-marketplace milik universitas sudah go live, dan menyusul beberapa segera go live di Q4 ini," sambung Vensia.
Di sisi lain, sektor perdagangan digital tengah bergairah. Aksi korporasi berupa merger dan akuisisi dilancarkan oleh sejumlah perusahaan untuk mengkonsolidasikan bisnisnya. Di tengah kompetisi yang semakin sengit ini, Bhinneka.com pun sudah menyiapkan strategi korporasi dalam mengembangkan usahanya.
Sayangnya, Vensia masih belum membeberkan secara detail strategi bisnis yang dimaksud. Yang pasti, dia meyakini strategi yang telah disiapkan ini bakal mampu mendorong pengembangan bisnis Bhinneka.com di tengah industri berbasis digital yang semakin kompetitif.
"Kami tetap open untuk melakukan action yang diperlukan dalam rangka mendorong pertumbuhan. Kami sedang mempersiapkan beberapa action, harap bersabar untuk menunggu. Bhinneka mempersiapkan 2-3 hal yang bisa membuat kami memenangkan pasar. Nanti kita akan bicarakan secara khusus bagian ini," pungkas Vensia.
Selanjutnya: Kasus Covid-19 turun, PPKM berlevel masih tetap diperlukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News