kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Garuda pisahkan bisnis Citilink bulan depan


Senin, 14 Mei 2012 / 08:00 WIB
Garuda pisahkan bisnis Citilink bulan depan
ILUSTRASI. Pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menargetkan, pemisahan atau spin off Citilink bisa terlaksana Juni 2012. Sebelumnya, perseroan ini menargetkan, proses spin off unit bisnis penerbangan murah itu dapat berlangsung di kuartal I-2012.

"Kami masih resertifikasi. Proses tersebut selesai Juni 2012," kata Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia, akhir pekan lalu. Resertifikasi adalah proses pembaharuan sertifikat keselamatan dari Internasional Air Transport Association (IATA) atau IATA Operational Safety Audit (IOSA).

Selama itu belum kelar, Garuda tidak boleh mengubah struktur organisasinya, termasuk spin off Citilink. Selain itu, Garuda juga tengah mengurus penerbitan Air Operator Certificate (AOC) untuk Citilink.
Diding Sunardi, Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan (Kemhub) menjelaskan, proses AOC Citilink sudah memasuki tahap ketiga. Ia memperkirakan, AOC Citilink selesai pada awal Juni 2012 nanti. Namun, Citilink telah memperoleh surat izin usaha penerbangan maskapai berjadwal dengan nomor SIUAU/NB-027 pada 27 Januari 2012.

Proses spin off ini menentukan langkah Citilink melakukan penawaran umum saham perdana (IPO). IPO itu dijadwalkan pada 2014 dengan tujuan memperkuat struktur permodalan setelah lepas dari Garuda.
Sebelumnya, Elisa Lumbantoruan, Direktur Pemasaran Garuda Indonesia, mengungkapkan dua alasan yang membuat Garuda optimistis pelaksanaan IPO Citilink mendapat respons positif dari pasar.

Pertama, Citilink ditargetkan sudah menghasilkan laba Rp 200 miliar 2013 atau satu tahun sebelum IPO. Salah satu caranya adalah dengan mengoperasikan lebih banyak Airbus A320 dan mengurangi Boeing 737-300 dan 737-400. Dengan begitu, Citilink menghemat biaya bahan bakar.

Kedua, segmen Citilink adalah low cost carrier. Ini merupakan segmen dengan pangsa pasar terbesar dibandingkan maskapai yang melayani segmen medium services atau full services.

Saat ini, PT Lion Mentari Airlines mendominasi pasar penumpang domestik dengan pangsa 30,7% pada 2009 dan 38,1% pada 2010. Sementara Garuda hanya memiliki 19,3% pangsa domestik pada 2010.
Sedangkan penguasa pasar internasional adalah PT Indonesia AirAsia dengan 41% pasar di 2010 . Sebelumnya, Garuda mendominasi pasar ini.

Sepanjang 2012, manajemen Garuda berencana mendatangkan 10 pesawat tambahan untuk Citilink. Ini terdiri dari sembilan Airbus A320-200 dan satu unit Boeing 737-300. Dus, total pesawat yang akan dioperasikan Citilink sampai akhir 2012 berjumlah 20 unit.

Garuda sendiri mengalokasikan anggaran US$ 17 juta yang mayoritas akan digunakan Citilink untuk membayar deposit uang sewa pesawat. Tahun ini, Citilink menargetkan menerbangkan empat juta penumpang, dua kali lipat realisasi tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×