kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geely targetkan pabrik perakitan beroperasi Juli


Sabtu, 05 Januari 2013 / 08:30 WIB
Geely targetkan pabrik perakitan beroperasi Juli
ILUSTRASI. iPhone 13. Lebih canggih dari iPhone 12, ini kelebihan dan harga iPhone 13 Pro & Pro Max


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Tak hanya pabrikan mobil Jepang dan Eropa yang getol mengincar pasar mobil di Indonesia, tapi juga pabrikan otomotif asal China. Tak heran, PT Geely Mobil Indonesia (GMI) sebagai agen tunggal pemegang merek Geely, kini sedang mempersiapkan pabrik perakitan mobil pertama mereka di Tanah Air.

Pabrik milik Geely yang berlokasi di Jonggol, Cileungsi, Bogor, itu ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2013. "Saat ini, kami sedang proses merampungkan pembangunan fisik tahap I," ungkap Presiden Direktur PT GMI, Hosea Sanjaya.

Perusahaan merogoh kocek sekitar US$ 20 juta atau setara Rp 192 miliar untuk membangun pabrik perakitan completely knocked down (CKD) seluas 20 hektare itu.
 
Kata Hosea, sekarang ini, sebagian produk Geely telah diproduksi di Indonesia, yakni di pabrik perakitan PT Gaya Motor milik Astra. Nantinya, jika pabrik rampung, semua produksi Geely mulai dirakit di Indonesia. "Perlahan kami juga akan meningkatkan kandungan dalam negeri atau komponen lokal untuk Geely," paparnya.

Dia menilai, potensi penjualan mobil Cina di Indonesia masih cukup besar, meski harus bersaing dengan pabrikan Jepang dan Eropa yang lebih dulu tenar di dalam negeri.

Menurut Hosea, hingga akhir tahun lalu, GMI berhasil melego 1.400 unit mobil. Jumlah itu lebih tinggi 30% dibanding penjualan 2011. Penopang penjualan terbesar adalah jenis mobil sedan MK GS, dan city car LC Cross.

Rencananya, pada kuartal I tahun ini, Geely akan meluncurkan dua varian baru, yaitu sedan compact Emgrand 7 dan mobil hatchback Emgrand 7. Keduanya berkapasitas 1.800 cc.
Dengan adanya dua varian baru itu, GMI menargetkan, penjualan tahun ini bisa naik dua kali lipat dari tahun lalu, yaitu menjadi sekitar 3.000-3.500 unit.

Hosea mengaku, Geely juga tertarik untuk terjun dan terlibat dalam aturan low cost green car (LCGC) yang dicanangkan pemerintah. Bagi Geely, beleid LCGC ini memberi peluang besar. Maklum, di Cina produksi mobil murah sudah lebih dulu dilakukan.

Karena itu, Geely sanggup membuat mobil berkapasitas mesin 1.000 cc dengan kemampuan melaju sejauh 21 kilometer dengan hanya minum satu liter bensin, sesuai syarat LCGC.

Dia bilang, jika Geely terjun dalam program LCGC, harga mobil dibanderol berkisar Rp 90 juta hingga Rp 100 juta. Belum lama ini, GMI meluncurkan city car Geely Panda berkapasitas 1.300 cc, seharga Rp 98 juta.
 
Demi menggenjot penjualan, tahun ini GMI akan menambah beberapa diler, seperti di Bali yang bakal beroperasi Januari ini. Selain itu, Geely juga akan membuka diler di Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×