kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geliat ekspor otomotif mobil dalam negeri


Kamis, 26 April 2018 / 12:35 WIB
Geliat ekspor otomotif mobil dalam negeri


Reporter: Eldo Christoffel Rafael, Sinar Putri S.Utami, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri otomotif dalam negeri patut mendapat acungan jempol. Di tengah lesunya penjualan mobil dalam negeri, Agen Pemegang Merek (APM) mampu memperluas pangsa pasar, yakni dengan tujuan ekspor.

Terbaru, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) lewat produk Xpander. Ekspor perdana mobil segmen low multipurpose vehicle (MPV) itu dikirim ke Filipina dengan jumlah sebanyak 400 unit.

Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation  Osamu Masuko mengatakan, setelah Filipina beberapa negara lain yang menjadi bidikan ekspor Xpander adalah Thailand, Vietnam, serta negara-negara di kawasan Amerika Selatan dan Timur Tengah.

Sepanjang tahun ini, ekspor Xpander ditargetkan dapat meraih penjualan hingga 30.000 unit per tahun. "Kami menerima pesanan 66.000 ekspor, ini melebihi ekspektasi kita, dan untuk tahun ini kami akan ekspor 30.000 unit dan akan bertambah dalam tahun berikutnya," kata Osamu, Rabu (25/4).

Seiring meningkatnya permintaan Xpander itu, Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia berencana menambah kapasitas produksi hingga sebesar 50%. Tercatat, saat ini pabrik Xpander yang beroperasi mencapai 160.000 unit per tahunnya.

Jumlah pekerja yang terserap dari rencana peningkatan kapasitas ini cukup besar. Melihat besarnya potensi ekspor ini, Osamu mengatakan Mitsubishi Xpander akan memberi pengaruh terhadap kinerja bisnis Mitsubishi Motors global.      

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengapresiasi langkah Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia. Menurutnya, bila target ekspor yang disematkan dapat tercapai maka semakin meningkatkan prestasi bagi industri otomotif asal Indonesia.

Dalam produksi Xpander, Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia telah mengikutsertakan sekitar 120 industri komponen dalam negeri. Bahkan, tingkat kandungan komponen lokal (TKDN) cukup tinggi, yakni mencapai 65%.

Airlangga berharap, momentum ekspor perdana Xpander tersebut dapat menjadi pelecut bagi industri otomotif lain untuk lebih ekspansif lagi. "Kita berharap, dengan adanya ekspor mobil Xpander ini, dapat menjadi pemicu bagi industri kendaraan bermotor lainnya untuk meningkatkan ekspornya," kata Airlangga.

Melihat besarnya dampak positif dari sektor industri otomotif ini, pengusaha mengatakan perlunya dukungan lebih dari pemerintah. Salah satunya dengan segera merealisasikan diskon pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk mobil sedan.

Saat ini, pajak barang mewah sedan yang berlaku sebesar 30% telah memberatkan industri otomotif untuk melakukan penetrasi pasar khususnya ke ranah ekspor. Apalagi di pasar global tipe kendaraan yang populer ialah sedan.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto berharap, aturan harmonisasi tarif perpajakan bisa segera diselesaikan. Hal ini seiring juga dengan keinginan pemerintah agar Indonesia menjadi basis produksi otomotif domestik dan ekspor.

Usulan penurunan struktur pajak untuk kendaraan sedan tinggal menunggu Kementerian Keuangan (Kemkeu). Saat ini merupakan momentum yang tepat bagi kebangkitan industri sedan dalam negeri soalnya di australia pabrik otomotif sudah tutup semua. Padahal di Negeri Kanguru itu pasar kendaraan sedan mencapai dua juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×