kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,90   6,30   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Geliat Startup di Slipicon Valley


Sabtu, 04 Juni 2016 / 11:30 WIB
Geliat Startup di Slipicon Valley


Reporter: Elisabeth Adventa, Teodosius Domina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perusahaan rintisan alias startup yang tumbuh subur beberapa tahun terakhir memunculkan kawasan komunitas startup. Mengekor pamor Silicon Valley yang dikenal sebagai kawasan penghasil industri teknologi informasi terbesar di dunia, kini embrio pusat perusahaan startup berbasis teknologi mulai muncul di Slipi, Jakarta Barat. 

Kerap disebut Slipicon Valley untuk membonceng ketenaran Silicon Valley, kawasan ini ditempati sejumlah perusahaan rintisan yang lokasi kantornya berdekatan. Di antaranya, Blibli.com, Traveloka.com, Tokopedia.com, Berrybenka.com, Infokost.id, Qerja.com, Cekaja.com, dan banyak lagi. 

Kawasan startup berbasis teknologi ini tak luput dari peran perusahaan ventura kapital yang menjadi salah satu sumber pemberi modal bagi para perusahaan startup ini. 

Salah satunya pemodal ventura di kawasan itu adalah Mountain Kejora yang berkantor di Wisma Barito Pacific. Aktif membuat program-program inkubasi dan akselerasi ide bisnis dari para calon pebisnis, Kejora menciptakan co-working space hingga terbangun ekosistem bisnis startup di sana. 

"Kami memanfaatkan istilah Silicon Valley untuk menarik talenta-talenta segar, mengingat di daerah sini juga banyak universitas," ujar Karen Kamal, Manajer Program Akselerator Mountain Kejora. 

Selama ini, Kejora telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti Indosat dengan membuat program Ideabox, Fintech Indonesia, Mobile Monday Indonesia, dan Founder Institute. Setidaknya sudah ada 27 startup lahir di komunitas ini, di antaranya Qareer.com, Job.id, Pawoon.com, Zettamedia.com, Gogonesia.com, Kidipal.com, Cognitix.id, dan sebagainya. 

Potensi bisnis perusahaan rintisan ini kian menggiurkan lantaran jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan serapan teknologi informasi yang masih dalam tahap berkembang. Lewat berbagai acara yang diselenggarakan, masing-masing startup bisa mendapat modal awal ratusan dollar AS hingga jutaan dollar AS, seiring perkembangan bisnisnya. 

"Lewat Kejora, startup mendapat bantuan modal awal, berbagai pelatihan, dan jaringan bisnis," terang Gita Rustifar, Project Manager Zettamedia.com. 

Pemerintah melalui PT Telkom juga membangun basis yang serupa, yaitu Jakarta Digital Valley di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Konsepnya pun menciptakan co-working space untuk para pebisnis yang merintis usaha lewat program inkubasi. 

Perusahaan pelat merah ini telah merilis program serupa di Yogyakarta dan Bandung dengan nama Jogja Digital Valley serta Bandung Digital Valley. 

Terbaru, bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Telkom juga merilis program Bekraf for Pre-Startup (BekUp). Ini adalah sarana untuk meningkatkan kualitas perusahaan startup agar bisa bertahan. Sebab, banyak juga startup yang gagal karena keterbatasan pengetahuan bisnis, manajemen, dan pemasaran. 

"Hingga akhir tahun, program ini ditargetkan bisa mencetak 100 tim yang terdiri dari 1.200 talenta yang siap menjadi startup," kata Triawan Munaf, Kepala Bekraf, Jumat (3/6). 

Dosen Teknik Informatika dan Direktur LPPM Universitas Multimedia Nusantara, Winarno Darmoyuwono berpendapat, adanya kawasan perkumpulan startup bakal ikut mempercepat perkembangan industri rintisan berbasis teknologi. "Investor tidak lagi bingung harus kemana mencari startup, karena sudah jadi satu," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×