Sumber: TribunNews.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong pelestarian batik sebagai warisan budaya melalui keterlibatan generasi muda.
Dukungan ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menjaga keberlanjutan wastra batik sekaligus mengembangkan potensi ekonomi kreatif nasional.
Batik merupakan simbol identitas bangsa yang memiliki nilai seni tinggi dan telah diakui dunia sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO sejak 2009. Keberadaannya terus berkembang berkat inovasi para perajin dan dukungan lintas sektor.
Dalam beberapa tahun terakhir, batik semakin dekat dengan generasi muda, terutama Generasi Z, yang aktif mengekspresikan kecintaan mereka melalui fesyen, konten digital, dan aktivitas kewirausahaan.
Potensi ini dinilai sangat besar mengingat lebih dari 53,8% penduduk Indonesia merupakan generasi milenial dan Gen-Z.
Baca Juga: Industrial Festival 2025 Dorong Generasi Muda untuk Majukan Industri Nasional
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dalam sebuah forum yang dihadiri lebih dari 250 mahasiswa, Kamis (31/7/2025), menekankan bahwa para pembatik pada masa lalu juga berasal dari kalangan muda.
Mereka menciptakan motif batik berdasarkan pengalaman pribadi, warisan keluarga, serta pengaruh budaya dan lingkungan sekitar.
Faisol mengajak generasi muda memanfaatkan masa produktif dan peluang yang tersedia, terutama menjelang masa transisi ke dunia kerja yang dinamis dan penuh tantangan. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya lima kemampuan utama yang perlu dimiliki generasi muda.
Pertama, kesiapan intelektual untuk menghadapi dunia nyata secara tangguh dan adaptif. Kedua, keterampilan digital dan kreativitas, mengingat digitalisasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern.
Meski demikian, ia mengakui bahwa infrastruktur digital di Indonesia masih belum merata, sehingga Kementerian Perindustrian terus berupaya memperkuatnya.
Baca Juga: 2 Tahun Bangkit, Lokananta Jadi Motor Baru Ekonomi Kreatif Nasional
Ketiga, pengalaman dalam bidang kewirausahaan juga penting agar generasi muda mampu mengelola potensi yang ada secara optimal dan mengembangkannya menjadi industri berskala besar.
Keempat, kepekaan terhadap isu sosial dan lingkungan, seperti gerakan anti plastik sekali pakai, energi terbarukan, serta pengelolaan limbah dan kebersihan sungai.
Kelima, sikap aktif dan rasa bangga terhadap identitas budaya. Generasi muda diharapkan mampu merancang langkah dengan jelas agar semangat dan kreativitas mereka terarah.
Baca Juga: Dorong UMKM Majukan Ekonomi Kreatif Indonesia di Pameran Incraft 2025
Faisol juga menambahkan bahwa dukungan terhadap perajin batik tidak hanya datang dari Kementerian Perindustrian, tetapi juga dari berbagai lembaga lain seperti Kementerian Koperasi dan UKM, Dekranasda, serta sejumlah BUMN. Seluruh pihak tersebut memiliki program untuk memperkuat keberlanjutan industri batik di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemerintah Dorong Keterlibatan Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya Batik,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













