kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Giliran operator seluler mendesak produsen BlackBerry


Sabtu, 17 September 2011 / 10:08 WIB
Giliran operator seluler mendesak produsen BlackBerry
ILUSTRASI. Obat artritis bisa menurunkan tingkat kematian orang tua akibat infeksi Virus Corona. REUTERS/Sergio Perez TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Yudo Widiyanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tuntutan terhadap Research in Motion (RIM), produsen ponsel pintar merek BlackBerry seolah datang bertubi-tubi. Dulu pemerintah, kini giliran operator seluler mendesak produsen ponsel asal Kanada itu memenuhi permintaan mereka.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), awal September ini, para operator seluler menyurati pemerintah agar mendesak RIM memenuhi lima permintaan mereka.

Pertama, RIM harus membangun server di Indonesia. Kedua, menyediakan monitoring tools untuk memantau kinerja perangkat RIM. Ketiga, membuat perjanjian standar layanan atau Service Level Agreement (SLA). Keempat, meningkatkan kinerja terminal handset. Kelima, menyediakan tim ahli di bidang khusus (technical expert) di Indonesia.

Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) menuturkan, operator seluler kesulitan meningkatkan performa layanan BlackBerry akibat fasilitas yang diberikan RIM masih minim. "Kami harus berkoordinasi jauh ke Kanada jika ada masalah," ungkapnya kepada KONTAN, Jumat (16/9).

Sarwoto menjelaskan, selama ini, konsumen telanjur mengganggap operator seluler sebagai pemilik merek BlackBerry sehingga tuntuan mereka sangat besar. ”Padahal, kami hanya menjual jasa. Kami tidak punya tim teknis yang bisa menyelesaikan semua persoalan pengguna BlackBerry," keluhnya.

Sebelumnya, hari Kamis (15/9), Jason Saunderson, Direktur Government Relations RIM telah memenuhi panggilan Kemkominfo di Jakarta. RIM menyatakan telah menjalankan sebagian besar kewajiban yang diminta pemerintah. RIM juga mengaku telah memfilter konten pornografi, membangun layanan purna jual, membangun networkcagregator, dan bekerjasama dengan penegak hukum untuk penyadapan (lawful interception).

Gatot S. Dewa Broto, Kepala Humas dan Komunikasi Publik Kemkominfo menyatakan, pemerintah masih mempelajari laporan dari RIM tersebut. "Kami masih cek pelaksanaannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×