kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GLOB ingin bikin lini e-commerce


Kamis, 09 Juni 2016 / 11:04 WIB
GLOB ingin bikin lini e-commerce


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Global Teleshop Tbk sadar tak bisa melawan arus bisnis online yang saat ini tengah meraja. Makanya, mereka memutuskan untuk ikut nyemplung berjualan di dunia maya. Global Teleshop mengaku sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah pelaku bisnis e-commerce.

"Periode ini kami akan buka online, harus ada diversifikasi di online," ujar Djoko Harijanto, Presiden Direktur PT Global Teleshop Tbk usai acara rapat umum pemegang saham (RUPS), Rabu (8/6).

Manajemen Global Teleshop berharap strategi ikut menggelar lapak di dunia maya mampu menjawab tantangan bisnis yang mereka hadapi. Perusahaan berkode GLOB di Bursa Efek Indonesia tersebut menuding, riuh bisnis online membikin kinerja penjualan gerai fisiknya turun.

Global Teleshop akan membarengi rencana masuk bisnis online dengan mengevaluasi kinerja internal. Alih-alih menambah gerai fisik, perusahaan itu memilih mengevaluasi kinerja 80 gerai fisik yang sudah ada.

Tujuan Global Teleshop  adalah meningkatkan efisiensi pengeluaran. "Outlet yang kurang produktif akan kami cari jalan keluarnya agar beban perusahaan tidak terlalu berat," kata Djoko, tanpa membeberkan opsi jalan keluar yang akan dipilih.

Selain memperkuat performa internal, Global Teleshop ingin mengantongi penjualan ekstra saat momen Ramadan. Dus, mereka berharap bisa mencatatkan pendapatan Lebih tinggi pada tahun ini.

Sebagai catatan, Global Teleshop belum juga merilis laporan keuangan 2015 dan laporan keuangan per 30 Maret 2016. Manajemen perusahaan beralasan, saat ini laporan keuangan tersebut sedang dalam proses audit.
Catatan keuangan terakhir Global Teleshop berakhir 30 September 2015. Menurut laporan keuangan itu, pendapatan neto turun 30,99% menjadi Rp 2,17 triliun.

Pendapatan neto per 30 September 2015 turun karena semua lini bisnis Global Teleshop kompak susut. Tak terkecuali  pendapatan kartu perdana voucher isi ulang yang merupakan kontributor utama. Pendapatan kartu perdana voucher isi ulang susut 16,85% menjadi 1,48 triliun.

Penurunan pendapatan neto tak ayal menekan kinerja bottom line. Pada kuartal III-2015, Global Teleshop menangung rugi periode berjalan sebesar Rp 62,11 miliar. Padahal pada kuartal III-2014, perusahaan itu masih untung Rp 99.76 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×