Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Sedikit demi sedikit PT AKR Corporindo Tbk berupaya memupuk bisnis kawasan industri. Perusahaan tersebut berharap hingga akhir tahun nanti bisa membukukan penjualan lahan sekitar 60 hektare (ha) di kawasan industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur.
AKR Corporindo menyebut, hingga kini sudah ada beberapa perusahaan yang berniat membangun pabrik di JIIPE. "Freeport juga sudah umumkan mau bangun di situ, tunggu saja ground breaking-nya dalam waktu dekat," ungkap Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT AKR Corporindo Tbk Suresh Vembu kepada KONTAN, Kamis (28/7).
Niat PT Freeport Indonesia membangun pabrik di Gresik memang bukan berita baru. KONTAN kerap memberitakan niat perusahaan asal Amerika Serikat tersebut yang ingin membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) di sana. Sedianya Freeport bekerjasama dengan PT Newmont Nusa Tenggara.
Meski sudah menetapkan target penjualan, sejatinya kawasan industri JIIPE masih dalam tahap pengembangan dan konstruksi. Sepanjang semester I-2016, mayoritas dana belanja modal alias capital expenditure (capex) AKR Corporindo untuk membangun kawasan industri JIIPE beserta pembangkit listrik di dalamnya.
Asal tahu, penggunaan belanja modal AKR Corporindo pada semester I-2016 Rp 460 miliar. Sementara total anggaran belanja modal tahun ini yakni Rp 600 miliar.
Menurut laporan keuangan semester I-2016, harga perolehan tanah, biaya pengembangan serta kapitalisasi biaya pinjaman dalam wujud nilai persediaan tanah JIIPE per 30 Juni 2016 mencapai Rp 65,58 miliar. Pada tanggal tersebut, tingkat kapitalisasi bunga adalah sebesar 8,74%.
Sehubungan dengan proyek JIIPE tadi, PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, sudah meneken perjanjian Rp 3,05 triliun dan JP¥ 26,84 miliar dengan berbagai kontraktor. Sebanyak Rp 1,23 triliun dan JP¥ 20,95 miliar telah dibayarkan sebagai uang muka pada tanggal itu.
Target kontribusi 30%
Berkah Kawasan Manyar adalah perusahaan kongsi antara anak perusahaan AKR Corporindo, yakni PT Usaha Era Pratama Nusantara dengan anak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, yakni PT Berlian Jasa Terminal Indonesia. Usaha Era Pratama menguasai 60% saham sedangkan Berlian Jasa Terminal memiliki 40%.
Menurut catatan keuangan AKR Corporindo semester I 2016, nilai aset Berkah Kawasan Manyar tercatat Rp 3,89 triliun. Luas kawasan industri JIIPE 1.761 ha.
Nilai investasi jumbo tadi tentu tak cuma-cuma. AKR Corporindo ingin dalam kurun waktu tiga tahun hingga empat tahun ke depan, bisnis kawasan industri berkontribusi 30%-40% terhadap total pendapatan.
Sebagai gambaran, AKR Corporindo mengantongi penjualan tanah kawasan industri sebesar Rp 170,43 miliar pada semester I 2016. Nilai penjualan tersebut baru setara dengan kontribusi 2,31% terhadap total penjualan pada periode tersebut yang tercatat Rp 7,37 triliun.
Sejauh ini, kontributor pendapatan terbesar AKR Corporindo masih berupa bisnis perdagangan bahan bakar minyak (BBM) dan kimia dasar. Nilai penjualan bisnis itu
Rp 6,54 triliun atau 88,74% terhadap total pendapatan.
Makanya, AKR Corporindo tak mau lengah mengembangkan bisnis perdagangan BBM meskipun sedang mengembangkan bisnis kawasan indsutri. Perusahaan berkode AKRA di Bursa Efek Indonesia tersebut, terus memperkuat infrastruktur. Sebut saja menambah jumlah stasiun pengisian bahan bakar kendaraan bermotor (SPBKB) dan stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN). n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News