Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Grup bisnis Artha Graha Network (AGN) milik pengusaha Tommy Winata kembali menggeber ekspansi. Di bawah anak usahanya yaitu PT Danayasa Arthatama Tbk, perusahaan ini akan membangun gedung tertinggi di Indonesia, yaitu Signature Tower. Tak tanggung-tanggung, AGN menggandeng MGM Hospitality asal Amerika Serikat untuk mengembangkan hotel mewah di gedung itu.
Kedua pihak telah bernegosiasi selama 1 tahun sebelum akhirnya meneken kerjasama itu pada Senin (21/5) lalu di Las Vegas, Amerika Serikat. Gedung Signature Tower sendiri merupakan gedung 111 lantai setinggi 638 meter di atas permukaan tanah.
Nantinya Signature Tower akan dibangun di tengah-tengah kawasan Sudirman Central Business District (SCBD). Asal tahu saja, dalam daftar 100 gedung tertinggi di dunia yang dirilis Council of Tall Buildings and Urban Habitat AS, Desember 2011, Signature Tower akan menjadi gedung tertinggi ke-5 di dunia.
Agung Prabowo, Direktur PT Danayasa Arthatama Tbk, mengatakan, MGM Hospitality dengan brand Bellagio Hotel akan mengelola 290 kamar hotel supermewah di 20 lantai teratas Signature Tower. "Nantinya, semua lantai di bawah hotel diperuntukan untuk perkantoran," jelas dia kepada KONTAN, Rabu (23/5).
Dia mengatakan, pemilihan MGM Hospitality sebagai rekan bisnis pengembangan hotel lantaran MGM Hospitality memiliki pengalaman dalam pengembangan dan pengelolaan hotel kelas dunia.
Investasi US$ 2 miliar
Selain itu, MGM Hospitality juga akan mengelola dan mengoperasikan 350 kamar hotel dan service apartemen di menara selatan pada kompleks Signature Tower. Di sini, mereka memakai brand MGM Grand Hotel and Service Apartment. MGM juga akan mengelola MGM Convention Center Jakarta seluas 15.000 m2. Area konvensi ini mampu menampung 6.000 orang.
Danayasa memilih MGM lantaran memiliki jaringan dan pengalaman mengelola Convention Center di Las Vegas, Detroit, Beijing, Tianjin, Macau, Mumbai, Dubai, Abu Dhabi, Dhoha, dan Cairo. "Diharapkan keberadaan MGM di Jakarta akan memberi warna berbeda bagi industri perhotelan," kata Agung.
Danayasa ingin membangun Signature Tower tahun ini. Kalau semuanya lancar, lima tahun pembangunan hotel ini akan selesai. Anggaran investasi Signature Tower ini sekitar US$ 2 miliar.
Agung menambahkan, sekitar 30-40% dana itu berasal dari kas perusahaan. Sementara sisanya dari pinjaman bank, baik dalam maupun luar negeri. "Kami masih menjajaki bank yang bersedia memberikan pinjaman," jelasnya.
Menurut Agung, pembangunan Signature Tower bertujuan mengantisipasi kebutuhan hotel dan perkantoran yang tumbuh pesat selaras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Signature Tower juga bisa menjadi objek wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional," kata Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News