Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atawa Indonesia Tourism Development Corporation akan tetap menggelar hajatan tahunan Pesona Mandiri Nusa Dua Fiesta (NDF) yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali 11-15 Oktober 2017.
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer mengatakan lokasi Nusa Dua yang berada jauh dari Gunung Agung jadi alasan mengapa gelaran yang telah memasuki usia ke-21 ini tetap dilaksanakan.
“Wilayah Nusa Dua berada di 60 kilometer dari Gunung Agung. Sehingga masih aman untuk dikunjungi,” kata Abdulbar dalam acara Bincang Santai Kementerian BUMN (9/10) di Jakarta.
Dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM (9/10) status Gunung Agung di Bali telah siaga IV alias awas sejak 22 September lalu. Terakhir pada Sabtu (7/10) Gunung Agung sempat mengeluarkan asap dominan uap air putih tebal menerus hingga mencapai ketinggian 1500 meter di atas puncak.
Abdulbar optimistis gelaran Pesona Mandiri Nusa Dua Fiesta taknakan terganggu oleh aktivitas Gunung Agung lantaran diperkirakan dampak hanya dalam radius 12 km, sehingga jauh dari jangkauan dan dampak erupsi Gunung Agung.
“Salah satu alasan mengapa acara ini tetap dilaksanakan adalah kita ingin mengimbau wisatawan agar tak takut untuk datang ke Bali. Sebab Bali tetap surga pariwisata Indonesia. Show must go on,” lanjut Abdulbar.
Malah, Abdulbar yakin tahun ini pengunjung makin banyak. ITDC menargetkan ada 34 ribu pengunjung. “Tahun ini juga kita akan mulai memberlakukan tiket. Jadi sebelumnya pengunjung bebas masuk,” tambah Abdulbar.
Gandeng Mandiri
Selain memberlakukan sistem tiket. Gelaran Pesona Mandiri Nusa Dua Fiesta juga tahun ini menjadi pertama kalinya Bank Mandiri berpartisipasi sebagai sponsor. Dengan bergabungnya Mandiri, nantinya seluruh transaksi yang berlangsung di NDF akan dilakukan secara elektronik dengan platform e-money.
“Kita akan cetak 30 ribu kartu untuk NDF, dengan biaya investasi Rp 20 ribu per kartu,” kata Rohan Rohas Hafas, Corporate Secretary Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam kesempatan yang sama.
Meski mewajibkan pengunjung menggunakan e-money. Rohan menyebut bahwa Mandiri tak miliki target transaksi. Utamanya adalah soal jangka panjang dimana transaksi non tunai makin marak.
Per Agustus 2017, Rohan menyebut 9,7 juta e-money sudah digunakan masyarakat dengan nilai transaksi mencapai Rp 4 triliun. “Perkiraannya e-money tumbuh 15 % hingga akhir tahun dengan nilai transaksi mencapai Rp 6 triliun,” lanjut Rohan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News