kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gunung Raja Paksi (GGRP) Yakin Pendapatan Tahun 2024 Tumbuh, Ini Faktor Pendorongnya


Rabu, 10 Januari 2024 / 17:00 WIB
Gunung Raja Paksi (GGRP) Yakin Pendapatan Tahun 2024 Tumbuh, Ini Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) meyakini kinerja perseroan baik dari sisi produksi, penjualan serta laba akan meningkat di tahun 2024


Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten baja, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) meyakini kinerja perseroan baik dari sisi produksi, penjualan serta laba akan meningkat di tahun 2024.

Presiden Direktur GGRP, Fedaus mengatakan optimisme ini berdasarkan anggaran belanja pemerintah yang meningkat, terutama pada proyek infrastruktur yang terus berjalan seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

"Pemerintah sendiri telah mengganggarkan kenaikan sebesar 7,9% atau sekitar Rp 423 triliun untuk sektor infrastruktur, utamanya dalam proyek-proyek pemerintah soal hal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).  Proyek-proyek ini nantinya dapat menimbulkan efek domino terhadap kondisi di sekitar proyek-proyek tersebut," kata Fedaus kepada Kontan, Selasa (9/1).

Baca Juga: Tekan Emisi Karbon, Gunung Raja Paksi (GGRP) Akan Produksi Baja Ramah Lingkungan

Sementara itu, Fedaus menyampaikan bahwa pasar baja akan berpotensi naik di tahun 2024.  Hal ini didasarkan pada data IISIA (Indonesia Iron and Steel Industry Association) yang memprediksi bahwa konsumsi baja nasional tahun 2024 akan tumbuh sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Selain itu, proyeksi kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai lebih dari 5%, kami rasa juga dapat menjadi faktor pendorong dalam hal permintaan baja domestik.

"Ini mengikuti pertumbuhan permintaan yang didorong oleh berbagai faktor, seperti pertumbuhan baja global, pertumbuhan ekonomi nasional, belanja infrastruktur pemerintah, pertumbuhan sektor properti, pertumbuhan sektor industri pengguna baja otomotif, elektronik, dan peralatan rumah tangga," ucapnya.

Kendati demikian, perseroan tetap mewaspadai kondisi geopolitik dan agenda pemilu 2024 yang bisa memengaruhi kinerja.

"Kondisi politik tahun 2024 seperti pemilu cenderung mengakibatkan konsumen untuk bersifat wait and see. Prediksi penjualan baja GGRP hingga akhir tahun 2024 ini  tergantung kepada berbagai faktor antara lain supply and demand, faktor harga, kondisi perekonomian dan lain sebagainya," paparnya.

Namun, sayangnya, perseroan tidak dapat merinci berapa jumlah pendapatan dan laba yang diincar serta besaran anggaran belanja modal atau capex di tahun 2024. 

Yang jelas, capex akan dialokasikan untuk menunjang produksi dalam memproduksi baja berkualitas tinggi bagi para konsumen.

"Terkait target penjualan dan laba perseroan di tahun 2024 ini, kami masih melakukan analisis lebih lanjut," terangnya.

 

Tantangan GGRP di Tahun 2024

Fedaus menjelaskan bahwa kinerja perseroan tahun ini tidak mudah, sebab ada sejumlah tantangan yang dihadapi seperti serbuan produk-produk baja impor yang tidak memenuhi standar produk yang wajib berlaku di Indonesia misalnya seperti SNI dan TKDN.

"Disini kami berharap pemerintah dapat terus melakukan sosialisasi maupun monitoring terkait peraturan-peraturan yang melindungi industri baja dalam negeri," jelasnya.

Fedaus menambahkan, perseroan memiliki strategi bisnis yang komprehensif untuk memperkuat posisi di pasar industri baja nasional. 

"Perusahaan akan terus beradaptasi dengan cepat untuk menghadapi perubahan kondisi pasar," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×