kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hadapi ketidakstabilan harga properti, ini strategi Intiland Development di 2021


Selasa, 29 Desember 2020 / 18:06 WIB
Hadapi ketidakstabilan harga properti, ini strategi Intiland Development di 2021
ILUSTRASI. Wakil Presiden Direktur Utama & Chief Operating Officer Intiland, Utama Gondokusumo. KONTAN/Baihaki/23/11/2020


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) menilai pasar primer untuk segmen rumah tapak atau landed house masih stabil di sepanjang 2020.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan pasar landed house tidak mengalami penurunan, sedangkan di segmen high rise, DILD mencatat pihaknya menurunkan harga untuk produk ready stock.

"Di segmen high rise, yang ready stock kami diskon, kami sebutnya penurunan harga untuk kuota tertentu saja. Untuk properti high rise yang masih dalam konstruksi, harganya masih berada di level sama, kami kenakan pembayaran yang menarik dengan cicilan yang lebih ringan," jelasnya kepada Kontan, Selasa (29/12).

Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) menyiapkan capex Rp 2 triliun untuk ekspansi organik tahun 2021

Archied melanjutkan, untuk penurunan di segmen secondary terjadi di luar harga yang ditawarkan pengembang. Pihaknya tidak memiliki data tersebut karena penurunannya sangat bervariasi. Archied mengatakan, ini didorong dengan beragamnya kebutuhan individu yang melepas properti.

Sementara itu, pada 2021 mendatang, DILD juga belum bisa memproyeksi penurunan harga yang terjadi pada pasar properti. Namun dirinya memproyeksi untuk pasar secondary atau sekunder, penurunan bisa berkisar dari 10% sampai dengan 20%.

Ia melanjutkan, tahun 2021 mendatang pihaknya memproyeksi jika kestabilan harga produk properti masih akan berkorelasi dengan proyek, faktor inovasi dan pendanaan yang panjang. "Tahun 2021 kestabilan harga pelan-pelan naik kembali tergantung dari proyeknya ,faktor inovasi produk dan financing yang panjang dan bunga rendah mendorong harga," tuturnya.

Archied melanjutkan, pada 2021 mendatang produk landed property yang berada di bawah Rp5 miliar masih akan stabil. "Kombinasi inovasi produk dan strategy pricing dengan kerjasama program pembiayaan konsumen dengan bank pemberi KPR, masih menjadi strategi kami untuk menjaga peningkatan harga dan demand untuk produk properti kami," tutupnya.

Baca Juga: Ada syarat rapid tes antigen, Planet Properindo (PLAN) mencatat penurunan okupansi

Archied menargetkan di 2021 pihaknya menargetkan penjualan marketing sales bertumbuh menjadi Rp 2 triliun. Untuk marketing sales di luar pendapatan recurring income DILD bisa pulih ke angka Rp 600 miliar.

Sementara di 2021 DILD akan fokus mengembangkan proyek-proyek residential landed cluster dan commercial landed di 1Park Homes, Serenia Hill, Talaga Bestari dan Magnolia untuk Jakarta, dan Graha Natura untuk Surabaya.

Sementara itu, DILD merevisi target pra penjualan atawa marketing sales untuk tahun ini menjadi Rp 1 triliun di tahun 2020. Sebelumnya, perusahaan menargetkan marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun. Revisi ke bawah dari target pra penjualan ini dilakukan karena dampak dari pandemi virus corona (Covid-19). 

Selanjutnya: Diguyur dana PEN, Krakatau Steel (KRAS) pede bisa kantongi laba di tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×