kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga batubara terus turun menjadi US$ 91,80 per ton pada Februari 2019


Selasa, 05 Februari 2019 / 20:11 WIB
Harga batubara terus turun menjadi US$ 91,80 per ton pada Februari 2019


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Februari 2019, harga batubara acuan (HBA) masih melanjutkan tren penurunan. HBA periode Februari dipatok US$ 91,80 per ton turun tipis 0,66% daripada bulan lalu sebesar US$ 92,41 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Agung Pribadi mengatakan salah satu faktor penurunan HBA pada bulan ini dipengaruhi merosotnya permintaan dari Tiongkok.

Tak hanya itu, katanya, untuk pasar India juga menurun lantaran mereka masih mempunyai cadangan batubara. "Salah satunya dipengaruhi menurunnya permintaan dari Tiongkok," katanya, Selasa (5/2).

Mengenai hal ini, Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengungkapkan, pembatasan impor batubara ke China masih menekan harga batubara, terlebih batubara berkalori rendah. Ia memperkirakan HBA pada Maret mendatang juga tak jauh berbeda dengan bulan ini.

"Perkiraan untuk Maret nanti, kalau naik ataupun turun tidak akan terlalu jauh dari Februari ini. Tidak banyak berubah, Februari perdagangan masih lesu karena libur tahun baru China," ungkapnya pada Kontan.co.id, Selasa (5/2).

Dalam kondisi penurunan tren harga batubara ini, lanjut Hendra, perusahaan tambang batubara harus melakukan efisiensi. Sementara untuk perusahaan yang memiliki produksi batubara kalori tinggi, mereka dapat meningkatkan produksi kalori tinggi sebagai strategi di tengah tren penurunan harga batubara ini, ia menungkapkan harga batubara untuk kalori tinggi masih baik dan pasar atau permintaannya juga masih banyak.

Menurut Hendra, adanya tren penurunan harga batubara ini akan berdampak pada perusahaan batubara kalori rendah. "Harga batubara ekspor tidak menutupi biaya operasional yang meningkat," imbuhnya.

Sehingga, sambungnya, perusahaan yang memproduksi batubara kalori rendah memilih untuk memasang target konservatif pada tahun ini. "Mereka bisa menekan efisiensi dengan mengurangi stripping ratio, mengurangi biaya produksi," jelas Hendra.

Ia menambahkan, perusahaan batubara kalori rendah masih harus mencermati pasar ekspor lain sebagai alternatif pada tahun ini ."Pelambatan ekonomi global dan China sangat berpengaruh terhadap prospek kinerja perusahaan batubara pada tahun ini," pungkasnya.

HBA tercatat terus mengalami penurunan, pada Agustus 2018 nilai HBA US$ 107,83 per ton, kemudian turun pada September menjadi US$ 104,81 per ton, terus turun pada Oktober menjadi US$ 100,89 per ton, tren berlanjut pada November US$ 97,90 per ton, dan Desember US$ US$ 92,51 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×