Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga BBM jenis Pertalite milik PT Pertamina jauh lebih murah dibandingkan dengan jenis BBM sejenis di SPBU lain. Saat ini Pertamina tetap mempertahankan harga BBM jenis Pertalite.
Pertamina diketahui menjual harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan real octane number (RON) 90 di SPBU jauh lebih murah ketimbang BBM RON serupa yang dijual oleh badan usaha lain. Hingga saat ini, harga jual Pertalite Rp 7.650 hingga Rp 8.000 per liter (berdasarkan lokasi).
Harga jual Pertalite jauh lebih murah daripada harga BP 90 yang dijual di SPBU BP-AKR sebesar Rp11.990 per liter. Pertalite juga lebih terjangkau harganya ketimbang Revvo 90, produk BBM yang dijual Vivo, yaitu Rp8.900 per liter.
Adapun Shell, sejak Januari 2022 tidak lagi menjual Shell Regular yang memiliki RON 90. SPBU asal Belanda itu hanya memasarkan Shell Super (RON 92) hingga Shell V-Power Nitro + (RON 98). Produk BBM RON tinggi itu, sama seperti produk dari BP-AKR dan Vivo, harganya jauh lebih tinggi dari produk BBM RON serupa yang dijual Pertamina.
Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan kenaikan harga Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertadex merupakan Bahan Bakar Minyak Non Subsidi untuk masyarakat mampu dan porsinya hanya 3% dari total konsumsi BBM nasional.
"Penyesuaian yang dilakukan ini mengikuti harga market global dan sesuai ketentuan Kementerian ESDM. Dan harga akan direview rutin setiap dua minggu," jelasnya ke Kontan.co.id, Selasa (8/3).
Di tengah naiknya harga BBM yang sudah dilakukan terlebih dahulu oleh operator lain, Irto menegaskan bahwa penyesuaian harga BBM oleh Pertamina masih lebih kompetitif. "Harga BBM Pertamax dan Pertalite tidak ada perubahan," ungkap dia.
Kata Irto, Pertalite terakhir dilakukan penyesuaian harga tiga tahun lalu, yaitu pada Januari 2019. Selama pandemi dan hingga masa pemulihan ketika harga minyak telah naik, belum ada penyesuaian harga kembali untuk Pertalite.
Hingga Januari 2022, porsi konsumsi Pertalite sekitar 52% dari total konsumsi BBM nasional. Sedangkan porsi BBM lainnya (Pertamax Series dan Dex Series) sekitar 13% yang merupakan BBM yang tidak disubsidi dan tidak dikompensasi.
Sementara itu Mulyanto, Anggota DPR Komisi VII mengapresiasi langkah pemerintah yang berupaya mempertahankan harga jual Pertalite kendati harga minyak dunia terus naik dampak dari invasi Rusia ke Ukraina. “Kita harus menjaga harga Pertalite ini stabil karena mayoritas pengguna kendaraan adalah BBM jenis ini,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (8/2).
Menurut dia, kenaikan harga Pertalite dapat menaikkan harga barang-barang yang lain, memicu inflasi, dan membuat daya beli masyarakat yang sudah lemah karena pandemi akan semakin lemah. “Penerimaan dari ekspor batubara, CPO, tembaga, nikel dan lain-lain, semoga cukup untuk menahan kenaikan dari impor BBM tersebut,” ujarnya.
Mulyanto mendukung bila pemasaran Pertalite diperluas, menjangkau seluruh kawasan di Tanah Air. Apalagi Pertamina memiliki SPBU lebih dari 6.000 unit.
Serentak Naikan Harga
Sementara itu, Brand and Comms Manager BP-AKR, Syahran Sidik Wahab mengatakan, penetapan dan penyesuaian harga jual bahan bakar di seluruh SPBU BP-AKR sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Harga bahan bakar di SPBU BP-AKR dapat berubah sewaktu-waktu dengan mempertimbangkan berbagai faktor di antaranya harga minyak dunia, biaya operasional dan kondisi pasar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (8/3).
Adapun hal ini merupakan salah satu upaya BP-AKR untuk mewujudkan komitmen jangka panjang dengan menyediakan bahan bakar dan pelayanan berkualitas bagi semua pelanggan.
Melalui riset Kontan.co.id pada Selasa (8/3) di SPBU BP-AKR di Tangerang Selatan, ada sejumlah jenis BBM yang harganya naik dibandingkan bulan Februari 2022. Berikut perinciannya;
1. BP RON 90: Rp 12.500 per liter
2. BP RON 92: Rp 12.990 per liter
3. BP RON 95: Rp 13.990 per liter atau naik dari Februari 2022 yang senilai Rp 13.550 per liter.
4. BP diesel: Rp 13.200 per liter atau naik dari Februari 2022 yang senilai Rp 12.990 per liter.
Di sisi lain, Shell Indonesia juga turut menaikkan harga BBM-nya pada Maret 2022. Melansir laman resmi Shell Indonesia, berikut perincian harga per 1 Maret 2022 di Jakarta dan sekitarnya;
1. Shell Super (RON) 92 Rp 12.990 per liter.
2. Shell V-Power (RON 95) Rp 14.500 per liter atau naik dari bulan Februari 2022 Rp 13.550 per liter.
3. Shell V-Power Diesel Rp 13.750 per liter atau naik dari Februari 2022 Rp 13.270 per liter.
4. Shell V-Power Nitro+ (RON 98) Rp 14.990 per liter naik dari Februari 2022 Rp 13.750 per liter.
5. Shell Diesel Extra di Jawa Timur Rp 13.150 per liter dan Sumtaera Utara Rp 13.300.
Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea mengatakan, pihaknya memahami kekhawatiran yang ada mengenai harga bahan bakar. Berbagai faktor menjadi penentu harga BBM Shell di Indonesia dan perubahan harga tidak dapat dikaitkan dengan faktor tunggal.
"Faktor-faktor penentu tersebut mencakup harga produk minyak olahan berdasarkan Mean of Platts Singapore (MOPS), volatilitas pasar, nilai tukar mata uang asing, pajak pemerintah dan bea cukai, biaya distribusi dan biaya operasional, kinerja perusahaan serta kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang harga jual eceran BBM," jelasnya saat dihubungi terpisah.
Yang terang, Shell Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi yang ada. Selain itu, juga tetap berkomitmen untuk mengembangkan bisnis Shell yang ada di Indonesia.
Adapun untuk BBM dari SPBU Vivo, menurut riset Kontan.co.id pada Selasa (8/3) di Tangerang Selatan, pihaknya belum menaikkan harga jual BBMnya dibandingkan dengan Februari 2022. Berikut perinciannya;
Revvo 95: Rp 12.500 per liter.
Revvo 92: Rp 11.900 per liter.
Revvo 89: Rp 8.900 per liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News