kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga daging sapi masih mahal di tingkat konsumen


Senin, 08 Februari 2016 / 17:13 WIB
Harga daging sapi masih mahal di tingkat konsumen


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Langkah pemerintah mencabut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk jual beli ternak sapi rupanya tidak mampu meredam gejolak harga daging sapi di pasar. Harga daging sapi di tingkat konsumen saat ini masih mahal, yakni di atas Rp 120.000 per kilogram (kg).

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi bilang, pedagang menjual daging sapi dengan harga tinggi karena harga di tingkat penggemukan sapi (feedloter) juga tinggi, yaitu Rp 43.000 per kg–Rp 44.000 per kg berat hidup. Padahal, harga akhir tahun lalu masih Rp 41.000 per kg berat hidup.

Dengan harga berat hidup sebesar ini, Asnawi menghitung, pedagang mesti menjual dengan harga Rp 115.000 per kg sampai Rp 120.000 per kg supaya tidak rugi. Harga ini di atas daya beli masyarakat yaitu Rp 110.000 per kg sampai Rp 120.000 per kg.

Asnawi menduga, feedloter memasang harga tinggi karena ongkos untuk mengimpor sapi juga mahal lantaran menggunakan dolar. "Sebanyak 90% daging sapi yang beredar di Jakarta, Jawa Barat, dan Banten berasal dari sapi impor," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (4/2).

Seperti diketahui, pasokan sapi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Jakarta seret karena terhambat harga. Hal ini mengakibatkan pasar kekurangan pasokan sapi lokal.

Asnawi juga mengaku tidak tahu di mana 353 ekor sapi dari NTT yang sudah tiba di Jakarta pada Desember 2015 lalu. "Saya dengar hanya untuk operasi pasar oleh Perum Bulog," ujarnya.

Sementara itu Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang juga mengakui harga daging sapi di Jakarta saat ini masih di atas Rp 120.000 per kg. Dia menyebut harga ini melampaui daya beli masyarakat.

Senada dengan Asnawi, Sarman menilai pemicu kenaikan harga daging sapi adalah kekurangan pasokan sapi lokal. Meskipun pemerintah mengklaim stok sapi lokal banyak, tapi ternyata hanya sedikit yang siap potong.

Sarman bilang, solusi untuk kekurangan pasokan tidak mesti i mpor. "Impor baru memenuhi 15% kebutuhan sapi sebanyak 675.000 tahun ini. Yang 85% ke mana?" ujarnya.

Oleh karena itu, pelaku usaha mengingatkan pemerintah segera mengambil langkah strategis untuk menstabilkan harga daging sapi. Pasalnya, harga daging sapi bisa melonjak tinggi pada bulan puasa Juni 2016 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×