Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
LONDON. Harga kakao menanjak di hari yang ke-tiga di London ditengah spekulasi persediaan biji kakao akan merosot sebelum petani mampu memproduksi kakao yang cukup untuk memenuhi permintaan.
Persediaan kakao yang dimonitor oleh ICE Futures U.S. di New York berada di level yang paling rendah sejak 19 Januari 2010 lalu. Harga kakao telah merosot 13% sepanjang tahun ini seiring dengan adanya prediksi panenan yang cukup besar di Afrika Barat.
"Pasar membutuhkan suplai kakao dengan kualitas lebih tinggi; yang biasanya hanya sedikit dari panenan yang ada," kata Shawn Hackett, President Hackett Financial Advisors Inc. di Boynton Beach, Florida. Menurutnya, meski ada investasi di sektor industri kakao saat ini, namun ia memperkirakan produksi industri kakao tersebut tidak akan terlihat meningkat dalam tiga tahun ke depan.
Harga kakao untuk pengiriman September naik 10 pounds atau 0,5% menjadi 1.963 poundsterling atau setara dengan US$ 3.024 per metrik ton di NYSE Liffe di London.
Persediaan biji kakao yang dimonitor oleh ICE kemungkinan akan anjlok menjadi dibawah 2,8 juta karung pada akhir tahun ini. Minggu lalu, persediaan kakao masih mencapai 3,46 juta karung. Kakao giling kemungkinan akan menanjak sekitar 3,75 juta ton per 30 September 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News