Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Harga timah batangan dipasar dunia yang membumbung di tahun 2010 membuat nilai ekspor timah Maret mengalami kenaikan tipis dibandingkan Februari. Ekspor maret naik menjadi US$ 99.671.116,32 dari nilai ekspor Februari yang masih berada di US$ 97.063.360.
Namun secara volume ekspor di bulan Maret mengalami penurunan dibandingkan Februari, cari angka ekspor yang ada di Kementerian Perdagangan menyebutkan ekspor Maret hanya mencapai 6.576,01 ton atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 6.624,01 ton.
“Harga timah batangan itu lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Rudy Irawan ,Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri Timah Indonesia (AITI).
Dari angka ekspor yang dirilis Kementerian Perdagangan, tujuan ekspor timah tertinggi adalah ke Singapura dengan volume ekspor mencapai 4.934 ton atau senilai US$ 73.114.203. Setelah itu Malaysia dengan volume ekspor 443 ton dengan nilai US$ 7.007.533,68. Tujuan ekspor ketiga adalah Belanda dengan jumlah 421 ton dengan nilai US$ 7.091.701,25.
Secara volume, ekspor pada bulan Maret ini merupakan yang terendah sepanjang tahun 2010. Ada bulan Januari ekspor timah mencapai 6774,57 ton dan secara nilai US$ 102,9 juta atau lebih tinggi dibandingkan nilai ekspor Februari maupun Maret. Kondisi ekspor tiga bulan terakhir ini secara volume lebih rendah dari akhir tahun 2009 yang mencapai 8508 ton perbulan.
“Terjadi kekurangan pasokan bahan baku, sementara permintaan dunia tetap tinggi,” kata Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan, Kementerian Perdagangan, Alberth Yusuf Tobogu.
Terjadinya penurunan produksi di Indonesia tersebut membuat pasar timah dunia bergejolak dan mengalami kenaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News