kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harum Energy (HRUM) Bidik Volume Produksi Batubara Capai 5 Juta Ton di Tahun 2022


Selasa, 07 Juni 2022 / 12:24 WIB
Harum Energy (HRUM) Bidik Volume Produksi Batubara Capai 5 Juta Ton di Tahun 2022
ILUSTRASI. Tambang PT Harum Energy Tbk (HRUM)


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) memasang target optimistis tahun 2022. Emiten tambang batubara ini membidik target produksi di angka 4,5 juta ton sampai 5 juta ton tahun ini.

Sebagai perbandingan, realisasi produksi batubara HRUM di angka 3,5 juta ton di tahun 2021 silam. Berarti terjadi peningkatan produksi hingga 42,86% untuk tahun ini

Adapun rasio pengupasan atau strip ratio ditargetkan berada di rentang 9,5 kali sampai 10,5 kali.

Meskipun curah hujan tinggi terjadi di area pertambangan, HRUM mampu memproduksi 1,0 juta ton batubara dalam tiga bulan pertama tahun 2022. Angka ini 28,3% lebih tinggi dari volume batubara yang diproduksi pada kuartal I-2021, sebesar 0,8 juta ton.

Baca Juga: Harum Energy (HRUM) Mencuil Peluang Pasar Batubara India dan Eropa

“Kami merencanakan kenaikan produksi dengan memanfaatkan kenaikan harga batubara. Diharapkan Harum Energy bisa memproduksi sekitar 4 juta ton di kuartal berikutnya,” terang Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara, Senin (6/6).

Tahun ini, HRUM merencanakan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk sebesar US$ 25juta. Sekitar 45% akan digunakan untuk pengembangan bisnis nikel, seperti untuk pembiayaan tambang di PT POS dan anak-anak usaha di bidang pengolahan nikel. Sisanya, akan digunakan untuk bisnis batubara.

Adapun belanja modal yang sudah direalisasikan sampai 31 Maret 2022 sebesar US$ 1,1 juta.

 

Serapan capex terutama untuk penambahan properti pertambangan di Mahakam Sumber Jaya (MSJ), Tanoto Harum Nikel (THN), dan Karya Usaha Pertiwi (KUP), pemeliharaan kapal tunda dan tongkang, serta pembelian kendaraan. Capex akan lebih banyak diserap pada paruh kedua 2022.

Ray menilai, tidak menutup kemungkinan bagi HRUM untuk masuk ke bisnis energi baru terbarukan (EBT) dalam hal ini adalah kendaraan listrik. Toh, HRUM selama ini juga sudah masuk ke sektor hulu dan mid stream komoditas nikel.

“Namun tidak menutup ke depan penjajakan bisnis kendaraan listrik sebagai bagian diversifikasi bisnis ke ekosistem yang baru,” pungkas Ray.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×