kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.354.000   33.000   1,42%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Hero Global Investment (HGII) Bidik Peluang dari Pengadaan EBT Akhir Tahun


Jumat, 24 Oktober 2025 / 18:04 WIB
Hero Global Investment (HGII) Bidik Peluang dari Pengadaan EBT Akhir Tahun
ILUSTRASI. Proyek pembangkit PLTM Hero Global Investment (HGI) di Tapanuli Utara. Perseroan masih menanti laju realisasi komitmen Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam pengadaan energi bersih alias EBT (energi baru terbarukan).


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten energi terbarukan PT Hero Global Investment Tbk (HGII) masih menanti laju realisasi komitmen Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam pengadaan energi bersih alias EBT (energi baru terbarukan). 

Presiden Direktur HGII Robin Sunyoto menjelaskan, secara umum industri EBT banyak bergantung pada arah kebijakan PLN. Sementara, peraturan yang memayungi PLN, yakni Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, baru terbit pertengahan tahun ini. Dus, industri EBT masih butuh waktu untuk berkembang. 

“Peraturan yang mendasari soal listrik ini kan baru terbit, jadi memang butuh waktu bagi PLN untuk mempelajari dan akhirnya mengeksekusi,” ujar Robin kepada Kontan saat ditemui di Jakarta, Jumat (24/10/2025). 

Baca Juga: Sektor EBT Jadi Primadona, Kolaborasi Jadi Kunci Swasembada Energi Nasional

Namun begitu, menurutnya beberapa bulan terakhir ini PLN sudah berprogres on the right track alias sesuai target. Pun, ia menyebut akhir tahun ini PLN bakal mulai melakukan sejumlah pengadaan EBT. Ini menjadi peluang tersendiri bagi industri. 

Untuk diketahui, porsi bauran EBT dan sistem penyimpanan energi dalam RUPTL terbaru sebesar 76% atau 52,9 gigawatt dari total tambahan kapasitas pembangkit. 

Nah, pada lima tahun pertama, bakal dilakukan pengembangan kapasitas pembangkit sebesar 12,2 gigawatt. Barulah pada lima tahun berikutnya pengembangan kapasitas ditargetkan mencapai 37,7 gigawatt. 

Baca Juga: HGII Perkuat Investasi Energi Terbarukan, Bidik Kapasitas 100 MW pada 2031

Menyambut peluang tersebut, HGII menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit hingga 100 megawatt pada 2031. Untuk mencapai target itu, salah satu yang diandalkan HGII adalah kemitraannya dengan Yonden, perusahaan utilitas asal Jepang. 

Secara khusus, ia menjelaskan kemitraan dengan Yonden ini memberikan peluang untuk transfer knowledge serta dukungan dari sisi engineering (permesinan) ketika ada proyek-proyek baru. 

“Untuk tumbuh di bisnis ini, kita butuh partner yang establish. Dengan track record di Jepang dan investasinya di negara-negara lain, kami yakin Yonden bisa mendukung pertumbuhan HGII dalam bidang EBT di Indonesia,” tegasnya. 

Selanjutnya: Kinerja AKR Corporindo Melesat per Kuartal III, Simak Proyeksi & Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Cancel Culture Bisa Menganggu Mental lo, Ini Cara Mengatasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×