Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Pabrikan otomotif Korea, PT Hyundai Motor Indonesia memasang target kinerja positif tahun ini. Setelah mencatatkan penjualan sebanyak 6.042 unit di 2012 atau naik sekitar 26,24% dari penjualan 2011, Hyundai memasang target penjualan sekitar 8.000 unit atau tumbuh 33% di 2013.
Bebin Djuana, Deputi Direktur Pemasaran PT Hyundai Motor Indonesia menyatakan untuk menggapai target tersebut, Hyundai akan mengandalkan model yang menjadi tulang punggung penjualan Hyundai tahun lalu. Model-model tersebut diantaranya Grand Avega untuk tipe hatchback dan Hyundai Tucson untuk tipe sport utility vechicle (SUV).
Supaya model tersebut tetap dilirik pasar, Hyundai akan memermak tampilan luar dalam kedua tipe andalan tersebut. "Untuk tahun ini, kami tidak akan merilis model baru tapi hanya meluncurkan model facelift untuk Avega dan Tucson," katanya kepada KONTAN, kemarin.
Tampilan wajah baru Grand Avega direncanakan meluncur ke pasar pada semester I tahun ini. Sementara Hyundai Tucson facelift akan meluncur di semester kedua.
Sepanjang 2012 lalu, Grand Avega memang memberi kontribusi terbesar terhadap penjualan Hyundai, yakni sebesar 38,15% atau terjual sebanyak 2.309 unit. Penjualan mobil tanpa pantat ini melejit 140% dari penjualan tahun 2011 yang hanya 962 unit.
Urutan kedua dipegang oleh Hyundai Avega (sedan) yang terjual sebanyak 1.058 unit tahun lalu. Sedangkan Hyundai Tucson terjual sebanyak 834 unit, turun 15,67% dari penjualan 2011.
Untuk menggapai target penjualan tersebut, Hyundai berencana membuka dua diler penjualan serta merenovasi dua diler penjualan lainnya. Saat ini, jumlah diler Hyundai sebanyak 62 buah.
Menurut Bebin, target bisnis Hyundai tersebut tentu sudah memperhitungkan rencana kenaikan harga jual mobil Hyundai tahun ini. "Kapan waktu pastinya belum bisa kami pastikan, yang pasti harga akan naik," katanya.
Kenaikan ini, menurutnya, disebabkan depresiasi rupiah yang terjadi selama ini yang mempengaruhi biaya impor mobil utuh dari Korea. Penyebab lainnya adalah adanya rencana dari prinsipal Hyundai yang akan menaikkan harga jual mobil Hyundai pada tahun ini juga.
Meski penjualan Hyundai tumbuh positif tahun ini, prinsipal Hyundai ternyata masih belum tertarik mendirikan pabrik mobil di Indonesia. "Mereka masih mempertimbangkan pasar Hyundai di Asia Tenggara," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News