Reporter: Anisah Novitarani | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2017 resmi dibuka, Sabtu (11/3). Pameran ini akan berlangsung pada 11-14 Maret 2017 di JIExpo Convention Center, Jakarta.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri furniture dan kerajinan merupakan sektor yang berbasis gaya hidup masyarakat. Perlu inovasi desain produk yang mengikuti selera pasar terkini agar mampu bersaing dengan barang impor.
“Kami menargetkan nilai ekspor mebel tahun ini sebesar US$ 2 miliar dan pada tahun 2020 mencapai US$ 5 miliar. Tujuan ekspor utama Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa Barat,” ungkap Airlangga, Sabtu (11/3).
Untuk menggairahkan sektor ini Airlangga mengusulkan pemotongan pajak penghasilan di sektor ini. Dalam waktu dekat, Kemenperin akan membahas dengan Kementerian Keuangan agar insentif ini terlaksana tahun 2017. “Investment allowance yang diwujudkan pada diskon PPh ini digunakan untuk ekspansi usaha, jadi lapangan kerja meningkat, bukan untuk dividen,” jelasnya.
Sementara itu, Soenoto, Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia menambahkan, IFEX diharapkan menjadi ajang untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Indonesia kepada pembeli internasional. Ini juga sekaligus meningkatkan penetrasi pasar ekspor.
Tahun ini, IFEX menargetkan 10.000 pengunjung, baik dari domestik maupun mancanegara. Hingga akhir Februari 2017, telah tercatat 5.665 pembeli potensial, yang terdiri sekitar 3.131 pembeli dari 91 negara dan sisanya asal Indonesia. “Pendaftaran pembeli terbanyak dari AS, Australia, China, India, Singapura, Malaysia, Hong Kong, New Zealand, Perancis, Jerman, dan Kanada,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News