kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.306   -72,00   -0,44%
  • IDX 7.490   -13,57   -0,18%
  • KOMPAS100 1.062   5,79   0,55%
  • LQ45 796   5,98   0,76%
  • ISSI 254   -0,56   -0,22%
  • IDX30 410   -1,10   -0,27%
  • IDXHIDIV20 470   0,28   0,06%
  • IDX80 120   0,90   0,75%
  • IDXV30 124   0,93   0,76%
  • IDXQ30 131   0,00   0,00%

IKEA Pacu Lokalisasi Rantai Pasok, Produk Made in Indonesia Ekspor ke Seluruh Dunia


Kamis, 07 Agustus 2025 / 20:25 WIB
IKEA Pacu Lokalisasi Rantai Pasok, Produk Made in Indonesia Ekspor ke Seluruh Dunia
ILUSTRASI. Keranjang rotan BRANAS, furnitur AGEN, hingga boneka BLAHAJ – telah menjadi bagian dari katalog global IKEA dan tersedia di toko-toko IKEA di lebih dari 60 negara.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa ritel perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA, kian agresif memperkuat jejak bisnisnya di Indonesia dengan memperluas kontribusi produk lokal ke rantai pasok global. 

Melalui kampanye “Made in Indonesia untuk Dunia”, IKEA Indonesia menegaskan komitmennya dalam memproduksi, mempromosikan, dan mengekspor produk buatan dalam negeri ke berbagai pasar internasional.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memperdalam integrasi lokal, memperkuat efisiensi operasional, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor manufaktur dan UMKM di Indonesia.

“IKEA berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, dimulai dari pemberdayaan sumber daya lokal,” ujar Ririn Basuki, Public Relations Manager IKEA Indonesia, Kamis (7/8/2025).

Saat ini, sejumlah produk yang diproduksi di Indonesia – seperti keranjang rotan BRANAS, furnitur AGEN, hingga boneka BLAHAJ – telah menjadi bagian dari katalog global IKEA dan tersedia di toko-toko IKEA di lebih dari 60 negara.

Baca Juga: IKEA Indonesia Teken Nota Kesepahaman Bersama Kemendag untuk Dukung UMKM di Indonesia

Beberapa inisiatif strategis yang telah dijalankan IKEA antara lain:

  • Pengembangan kapasitas pelaku usaha lokal agar dapat memenuhi standar global,
  • Sourcing berkelanjutan, dengan prioritas bahan baku lokal yang ramah lingkungan,
  • Lokalisasi rantai pasok untuk meningkatkan efisiensi logistik dan harga jual yang kompetitif.

Menurut Hanna Rosella Fitriana, Commercial Activity Leader IKEA Indonesia, produksi lokal tidak hanya menciptakan efisiensi biaya, tapi juga mendorong dampak ekonomi secara langsung bagi masyarakat. 

"Dengan memproduksi di Indonesia, kami mengurangi jejak karbon, menekan biaya logistik, dan yang paling penting, menciptakan peluang ekonomi nyata bagi masyarakat lokal,” ujarnya.

Langkah IKEA ini turut mendapatkan dukungan dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Ketua Komite Tetap Pengembangan Pusat Vokasi Produk UMKM, Yanti Nisro Corbett, menilai bahwa partisipasi IKEA dalam mengangkat produk lokal ke pasar internasional merupakan contoh nyata kolaborasi antara sektor swasta global dan industri kecil nasional.

Baca Juga: IKEA Gelar Garage Sale di Jakarta Garden City dan Kota Baru Parahyangan

“UMKM menyumbang lebih dari 60% PDB dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja Indonesia. IKEA tidak hanya mengakui potensi ini, tapi juga menjalankannya dalam praktik bisnis yang nyata,” ujar Yanti.

Ia menambahkan bahwa ekspansi IKEA atas produk lokal ke pasar global turut membuka ruang bagi peningkatan daya saing dan kapasitas ekspor sektor kerajinan dan manufaktur ringan di Indonesia.

Peluncuran kampanye “Made in Indonesia untuk Dunia” yang bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan ke-80 RI menambah resonansi nasional terhadap langkah IKEA ini. IKEA percaya, kolaborasi antara merek global dan produsen lokal akan menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan dan memperkuat identitas produk Indonesia di pasar dunia.

Saat ini, terdapat sekitar 300 UMKM lokal yang bermitra dengan IKEA Supply di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 50% produk berhasil menembus pasar ekspor global melalui jaringan toko IKEA di berbagai negara.

Sistem kerja sama IKEA dengan UMKM dilakukan melalui dua skema utama: konsinyasi dan beli putus. Produk yang telah masuk dalam brand IKEA seperti papan tulis anak “MALA” menggunakan sistem beli putus, lengkap dengan perjanjian harga dan volume. Produk jenis ini akan langsung masuk dalam katalog global IKEA dan dipasarkan lintas negara.

Sementara itu, untuk produk non-brand IKEA, sistem kerja sama menggunakan skema konsinyasi, di mana barang yang tidak laku dapat diretur. Contoh produk unggulan yang telah diekspor antara lain furnitur rotan dan mainan boneka, yang menjadi penyumbang terbesar dari sisi nilai dan volume. Sedangkan produk lokal seperti tikar dan tudung saji, karena karakteristiknya yang khas tropis, saat ini hanya dipasarkan di dalam negeri.

Baca Juga: DFI Retail (HERO) Lepas Bisnis Supermarket, Fokus ke Guardian dan IKEA

Selanjutnya: Bisnis Anak Usaha Turut Menjaga Kinerja Bank-Bank Besar

Menarik Dibaca: Xiaomi Rilis Mijia Front Load Washer Dryer, Mesin Cuci Pertama Xiaomi di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×