kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,98   5,63   0.61%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iklan akan hadir di WhatsApp


Rabu, 07 November 2018 / 09:23 WIB
Iklan akan hadir di WhatsApp
ILUSTRASI. WhatsApp


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Siap-siap, aplikasi percakapan WhatsApp sebentar lagi akan dijejali iklan. Karena Facebook selaku pemilik aplikasi WhatsApp telah memberikan izin adanya iklan di aplikasi percakapan yang telah digunakan 1,5 miliar penduduk dunia itu.

Merujuk pemberitaan dari The Sun, WhatsApp mulai menampilkan iklan pada aplikasinya mulai awal tahun depan. Belum diketahui, data apa yang akan digunakan untuk menargetkan iklan di pengguna aplikasi tersebut.

Meski belum berlaku, namun kritik terkait rencana ini sudah dilontarkan banyak pihak, karena berpotensi merusak privasi dan keamanan pengguna WhatsApp. Rencana memasukkan iklan dalam fitur WhatsApp ini pertamakali dilontarkan Chris Daniels, Wakil Presiden WhatsApp kepada wartawan di India. "Kami akan menempatkan iklan di 'Status'. Itu akan menjadi mode monetisasi utama untuk perusahaan serta peluang bagi bisnis untuk menjangkau orang-orang di WhatsApp," kata Daniels.

Namun Daniels tidak memberikan rincian tanggal kapan masuknya iklan di WhatsApp tersebut mulai berlaku.  Sebelum merencanakan iklan ini, WhatsApp sebelumnya telah memiliki fitur Status yang diperkenalkan bulan Februari lalu. Status ini memungkinkan pengguna WhatsApp memberikan informasi ataupun foto terkini kepada koleganya yang tergabung dalam daftar kontak.

Kehadiran iklan ini tentu menuai kritik. Apalagi WhatsApp selama ini dikenal sebagai aplikasi yang bebas dari iklan. " No ads. No games. No gimmicks,” kata sebuah slogan tak resmi dari WhatsApp. Namun, misi perusahaan mulai berubah setelah diakuisisi Facebook tahun 2014, dan ditinggal oleh dua pendirinya, Brian Acton dan Jan Koum.

Rasmus Hoist, kepala petugas bagian pendapatan Wire, pesaing dari WhatsApp bilang, kebijakan iklan itu akan menjadi langkah mundur. Hoist juga mempertanyakan basis data dari iklan WhatsApp tersebut dari mana?

"Membiarkan iklan masuk ke pengguna tidak hanya merusak privasi, tetapi juga membahayakan informasi dan data sensitif pengguna, yang berarti bahwa setiap kata yang dikomunikasikan pengguna menjadi data yang bisa digunakan perusahaan periklanan," kata Hoist khawatir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×