Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Demi memuluskan pengerjaan proyek di wilayah Samarinda, Kalimantan Timur, PT Indo Straits Tbk berencana merelokasi kantor proyek (project base) dari Bontang ke Sanga-Sanga yang ada di Samarinda.
Untuk itu, perusahaan dengan kode saham PTIS di bursa Efek Indonesia ini bakal menyediakan anggaran Rp 1 miliar untuk rencana bisnis tersebut. Nanti, PTIS bakal membelanjakan anggaran ini secara bertahap.
Perusahaan jasa pelayaran ini melakoni langkah pengiritan ini lantaran keterbatasan dana. "Tahun ini kami tidak menyediakan dana belanja modal karena keterbatasan kemampuan keuangan perusahaan," kata Erawan Setianto, Presiden Direktur Indo Straits kepada KONTAN, akhir pekan lalu (29/4).
Memang pendapatan Indo Straits tahun lalu terpangkas cukup dalam sebesar 74,7% dari US$ 30,8 juta di 2014 menjadi tinggal US$ 7,7 juta lantaran lesunya bisnis pertambangan yang terjadi sepanjang tahun lalu.
Makanya, Erawan pun tidak terlalu muluk menargetkan rencana bisnis sepanjang 2016 ini. Ia menargetkan bisa mendapat kontrak jasa pelayaran dari perusahaan tambang sebesar US$ 5,08 juta saja pada tahun ini. Adapun sisa kontrak kerja tahun lalu yang masih Indo Straits kerjakan pada tahun ini bernilai US$ 15,88 juta.
Rencananya Indo Straits tahun ini akan fokus di bisnis jasa rekayasa kelautan, seperti pengerukan dan pengangkutan. Rupanya, PTIS sudah mengantongi dua kontrak jasa rekayasa kelautan.
Sayang, Erwan tidak merinci nilainya. Yang jelas lewat cara ini Indo Straits menargetkan pertumbuhan bisnis 10%-15% di akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News