kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indofarma (INAF) carter pesawat Garuda untuk jemput bahan baku obat Covid


Selasa, 14 April 2020 / 13:56 WIB
Indofarma (INAF) carter pesawat Garuda untuk jemput bahan baku obat Covid
Proses unloading bahan baku 50 kg Oseltamivir dari India. Indofarma (INAF) carter pesawat Garuda jemput bahan baku obat penyembuh Covid.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi pelat merah, PT Indofarma Tbk (INAF) mencarter satu pesawat Garuda Indonesia untuk menjemput bahan baku obat (BBO) Oseltamivir atau obat penyembuhan corona ke India. 

Upaya ini dilakukan Indofarma karena India sudah menerapkan lockdown sehingga tidak ada transportasi yang tersedia untuk mengirimkan obat ke Indonesia. 

Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno mengungkapkan Kamis pekan lalu (9/4) Indofarma bekerjasama dengan holding PT Biofarma dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF)  menjemput 50 kg BBO Oseltamivir dari India, tepatnya dari Mylan Hyderabat. 

Baca Juga: Ada Pembebasan Bea Impor, Indofarma (INAF) Masih Hadapi Kesulitan Impor Bahan Baku

Herry bilang biaya penjemputan sangat mahal. Namun, ini menjadi beban Group Holding Farmasi BUMN. "Pada suatu titik, biaya menjadi tidak penting saat kita bicara keselamatan jiwa masyarakat, bangsa dan negara,"  jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/4). 

Sebagai informasi, sebenarnya Oseltamivir adalah Tamiflu, obat untuk flu burung. Herry menjelaskan saat ini Oseltamivir menjadi pilihan dari para ahli, mengingat obat corona belum ditemukan dan stok nasional kosong, sedangkan izin produksi ada di Indofarma. 

Herry bilang 50 kg BBO Oseltamivir akan dibuat menjadi 500.000 tablet obat dan akan didistribusikan dalam bentuk business to business (B2B)  ke sejumlah rumahsakit. Namun Herry menegaskan sampai dengan saat ini harga obat masih sama, tidak ada pengecualian meski dijemput khusus menggunakan pesawat. 

Herry mengungkapkan dari hasil BBO yang didapat pekan lalu, sudah diproduksi 240.000 tablet. Adapun obat tersebut sudah didistribusikan ke RS BUMN, RS pemerintah, dan RS lainnya yang membutuhkan. 

"Selebihnya hari Rabu akan kami selesaikan sisanya," jelasnya. 

Baca Juga: Emiten farmasi dinilai meraup untung di tengah wabah covid-19, ini rekomendasi analis

Pada pekan ini, Herry mengakui Indofarma telah mendapatkan bahan baku Oseltamivir lagi sebanyak 150 kg dari perusahaan lain di India. 

Mengingat India memperpanjang masa lockdown hingga 30 April 2020, Herry bilang sekiranya sampai minggu ketiga tidak ada kepastian transportasi, Indofarma bersama holding farmasi BUMN akan mempertimbangkan untuk carter pesawat lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×