kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Indofarma targetkan penjualan naik terus


Selasa, 26 Juni 2012 / 08:34 WIB
Indofarma targetkan penjualan naik terus
ILUSTRASI. Jelang bursa transfer, Chelsea buat prioritas incar striker murni dan gelandang. Pool via REUTERS/Pierre-Philippe Marcou


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Perusahaan farmasi BUMN, PT Indofarma Tbk menargetkan pertumbuhan penjualan dalam rentang 2012 sampai 2017 mendatang bisa meningkat secara signifikan. Tahun ini Indofarma menargetkan penjualan Rp 1,5 triliun. Nah, pada 2017 nanti, perusahaan menargetkan bisa mencapai angka penjualan hingga Rp 4,2 triliun.

Corporate Secretary Indofarma, Ahdia Amini mengatakan, untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan melakukan beberapa langkah. Misalnya, melakukan revitalisasi mesin, penambahan kapasitas produksi, dan mulai tahun depan menambah modal kerja. "Dalam kurun 2013-2017 kami akan menyiapkan dana sebesar Rp 350 miliar untuk mendukung pertumbuhan penjualan," katanya, Senin (25/6).

Anggaran belanja modal perusahaan selama periode lima tahun ke depan itu juga akan digunakan untuk biaya riset. Indofarma perlu menggenjot divisi risetnya karena Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah menerapkan standar cara pembuatan obat yang baik (CPOB).

Standar pembuatan obat BPOM itu tentu mengacu pada standar yang diterapkan di Eropa. Karena itu, perusahaan farmasi perlu mengembangkan proses produksi sesuai CPOB agar sesuai dengan standar tersebut.

Untuk tahun ini, Indofarma menganggarkan belanja modal sebesar Rp 96 miliar. Dari jumlah itu, Indofarma akan mengalokasikan sebesar Rp 45 miliar untuk pembangunan dua pabrik, yakni pabrik percobaan produksi (pilot plant) serta pabrik obat tuberculosis (TBC).

Sebelumnya, Direktur Indofarma, Jihn Sebayang, mengatakan, pembangunan pabrik percobaan tersebut untuk menghadapi persaingan dengan industri farmasi dari negara lain, seperti China dan India. Menurut Jihn, industri farmasi di luar negeri saat ini sudah memiliki sistem industri yang terintegrasi mulai hulu hingga hilir.

Selain membangun dua pabrik itu, rencananya Indofarma juga akan membangun pabrik obat herbal. Sebelumnya, pemerintah mengamanahkan pada Indofarma untuk menjadi pusat ekstrak herbal nasional. "Kementerian Kesehatan memberikan dana sebesar Rp 9,7 miliar untuk membantu pendirian pabrik herbal," ujar dia.

Indofarma juga akan meluncurkan beragam produk baru pada tahun ini. "Tahun ini kami akan luncurkan 16 produk baru," ungkap Ahdia. Dari peluncuran itu, Indofarma menargetkan mampu meraih penjualan sebesar Rp 25 miliar terhadap penjualan konsolidasi perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×