kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia akan finalisasi perjanjian dagang IE-CEPA tahun ini


Selasa, 02 Oktober 2018 / 16:29 WIB
Indonesia akan finalisasi perjanjian dagang IE-CEPA tahun ini
ILUSTRASI. Bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok


Reporter: Abdul Basith | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendorong finalisasi perjanjian kerjasama ekonomi komperhensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) Indonesia dengan European Free Trade Agreement atau IE-CEPA.

European Free Trade Agreement terdiri dari empat negara yaitu Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein. Usai bertemu dengan Menteri Ekonomi Federal (Federal Councillor) Swiss Johann N. Schneider Ammann di Zurich, Senin (1/10), Enggartiasto optimistis IE-CEPA dapat selesai tahun 2018.

"Tadi kami di tingkat menteri akan mengawal penyelesaian perundingan IE-CEPA dapat tercapai di Bali," ujar Enggartiasto dalam keterangan tertulis, Selasa (2/10).

Asal tahu saja, perundingan IE-CEPA akan dilakukan di Bali, 28-31 Oktober mendatang. Saat ini seluruh isu yang diajukan oleh seluruh negara telah mengerucut dan diharapkan dapat tercapai kesepakatan.

IE-CEPA, dinilai Enggar akan memberikan keuntungan bagi Indonesia. Pasalnya negara European Free Trade Agreement merupakan pasar potensial yang selama ini belum dimaksimalkan oleh Indonesia.

Pendapatan perkapita negara European Free Trade Agreement yang tinggi membuat daya beli ikut tinggi. Hal itu dapat dimanfaatkan oleh eksportir Indonesia untuk menggenjot ekspor. "Posisi mereka dapat dijadikan pintu menuju pasar Uni Eropa (UE) dan saat ini Indonesia belum memiliki perjanjian dagang dengan UE," terang Enggartiasto.

Percepatan perjanjian dagang pun dilakukan Indonesia untuk meningkatkan daya saing. Indonesia melakukan intervensi pasar dintengah perdagangan dunia yang cenderung proteksionis.

Duta besar Indonesia untuk Swiss Muliaman Hadad mengatakan, Indonesia memiliki produk unggulan yang diekspor ke Swiss. Produk tersebut antara lain emas, kopi, coklat, tekstil dan produk tekstil serta alas kaki.

Selain itu ada pula peluang lainnya seperti produk berbahan baku kayu seperti furnitur dan kerajian, produk olahan hasil laut seperti rumput laut dan udang serta produk berbahan alami seperti minyak atsiri.

Adanya IE-CEPA akan mendorong perdagangan kedua negara. "Dengan diberlakukannya IE-CEPA nantinya, tentu akan meningkatkan nilai perdagangan kedua negara secara signifikan," jelas Muliaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×