kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Indonesia harus memperkuat basis industri


Sabtu, 10 Desember 2016 / 00:09 WIB
Indonesia harus memperkuat basis industri


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

JAKARTA. Indonesia perlu memiliki roadmap agar menjadi bangsa pemenang di sektor industri manufaktur, dengan fokus mengembangkan industri inti yang sesuai DNA Indonesia. Upaya pembuatan roadmap akan dikongkritkan melalui pertemuan “Indonesianisme Summit” pada Sabtu (10/12)  di  Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni-Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) Ridwan Djamaluddin mengatakan, ekonomi Indonesia memang tumbuh cukup baik, sekitar 5,2%, tapi itu saja tidak cukup.  “Kita harus memperkuat basis industri agar mengatasi deindustrialisasi dan keluar sebagai bangsa pemenang,” ujar Ridwan, dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12). 

Sekjen IA-ITB Gembong Primadjaya menjelaskan, IA-ITB akan fokus mencari industri inti yang sesuai  DNA Indonesia. Misalnya, negeri ini sangat potensial mengembangkan industri berbasis pertanian dan energi, baik untuk  substitusi impor maupun berorientasi ekspor. "Indonesia juga memiliki keunggulan di bidang industri transportasi; industri berbasis budaya dan industri kreatif serta industri digital” kata Gembong.

“Indonesianisme Summit” tidak hanya diisi forum diskusi, tapi juga pameran karya-karya korporasi swasta, BUMN dan teknopreneur yang sejalan dengan semangat Indonesianisme. Termasuk sesi pendatanganan kontrak dan kisah sukses korporasi yang  menjadi pemenang di sektor industri.

Forum diskusi yang menampilkan pemerintah, swasta dan pelaku industri, akan dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama mengenai “Sinergi kebijakan untuk memperkuat daya saing dan struktur industri nasional” dengan pembicara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Wamen ESDM Arcandra Tahar.

Sesi kedua mengenai “Penguatan daya saing dan militansi talenta Indonesia dengan berbasis kearifan lokal”, dengan pembicara Menteri Sekneg Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Panglima TNI dan Kapolri.  Sedangkan sesi ketiga membahas “Strategi Bangsa Pemenang di Sektor Industri”. 

"Indonesianisme Summit" juga menggelar paparan rencana aksi Indonesianisme di industri energi, infrastruktur dan transportasi, industri digital, serta industri kreatif berbasis budaya. Termasuk juga talkshow Medco Energymenjadi perusahaan pemenang oleh Hilmi Panigoro dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLT Minihidro dengan turbin minihidro Indonesia. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×