Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia perlu hati-hati mencari peluang di tengah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Kondisi kedua negara terus menjadi perhatian bagi Indonesia saat ini.
Pasalnya terdapat perubahan kebijakan pada bea masuk komoditas dari Indonesia. Selain itu, Indonesia juga akan bersiap bila terdapat pengenaan bea masuk oleh kedua negara tersebut.
"Kita akan coba masuk dan dalam pertemuan membahas mengenai Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di Tokyo, Jepang awal bulan Juli 2018," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita saat halal bihalal Kementerian Perdagangan (Kemdag), Jumat (22/6).
Pertemuan tersebut akan dimanfaatkan Indonesia untuk melakukan pertemuan bilateral bersama beberapa negara. Enggar bilang pertemuan juga akan dilakukan dengan China.
Enggar bilang masih terdapat peluang untuk meningkatkan ekspor ke China. Selain RCEP Indonesia juga akan ikut serta dalam Shanghai Expo.
Indonesia akan menggenjot ekspor Crude Palm Oil (CPO) ke China. "Kita sekarang sudah mendapatkan tambahan kuota CPO minimum 500.000 ton," terang Enggar.
Selain CPO beberapa komoditas pun didorong untuk masuk ke China. Enggar bilang akan mendorong ekspor tekstil, produk garmen, baja, sarang walet, dan manggis.
Sementara China meminta agar produk jeruknya dapat kembali masuk ke Indonesia. Enggar bilang telah terdapat kesepakatan akan masuk jeruk mandarin asal Chine sebesar 500.000 ton ke Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News