Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Multi Purpose Terminal (IMPT) mendorong digitalisasi layanan untuk mempermudah pengguna jasa mendapatkan layanan. Dalam rangka digitalisasi, anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tb ini telah mengimplimentasikan Taboneo Port Application dalam untuk mempermudah pengguna melakukan prosedur administratif di Terminal Apung Taboneo.
Taboneo Port Application merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan Inaportnet. Direktur Utama IMPT Sonny Sidjaja, menjelaskan aplikasi ini bisa mempermudah seluruh pengguna jasa dalam proses pendaftaran dan administrasi, juga memberikan kepastian pelayanan kapal dan barang. "Dengan aplikasi ini, pengguna jasa dapat mendaftar dimanapun dan kapanpun secara online," kata dia dalam keterangan resminya, Senin (13/3).
Dengan adanya sistem daring tersebut, lanjutnya, maka proses yang ditempuh oleh pelaku usaha lebih efisien, sehingga hal ini juga akan meningkatkan daya saing layanan logistik Indonesia.
Dia bilang, IMPT selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) juga sangat terbantu dengan adanya aplikasi Taboneo Port yang link dengan Inaportnet dalam hal memenuhi administrasi pelayanan kapal dan barang, serta memudahkan konsolidasi antara BUP dengan pihak KSOP. Hal itu diperkirakan akan berdampak dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin Agustinus Maun menambahkan sesuai Peraturan Menteri No. 8/2022 inaportnet adalah sistem layanan tunggal untuk kapal dan kegiatan lainnya yang terkait dengan kapal yang diterapkan secara elektronik dan terstandar.
Tujuan dari inaportnet adalah untuk meningkatkan efisiensi waktu pelayanan kapal dan barang, sebagai langkah transparansi waktu pelayanan dan tarif yang dikenakan, menurunkan biaya logistik, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Sementara Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hendri Ginting mengatakan dalam penerapan aplikasi yang terintegrasi Inaportnet, aspek yang pertama harus dijunjung tinggi adalah komitmen, yaitu bagaimana seluruh stakeholder yang terlibat dapat patuh terhadap standar operasional prosedur yang disepakati.
"Aspek kedua yang harus tetap dijaga adalah koordinasi, yaitu setiap pihak yang berkepentingan dapat saling bahu-membahu untuk mewujudkan tujuan implementasi dari aplikasi ini." jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News