Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Industri kaca pengaman dan kaca lembaran domestik berharap kontribusi permintaan dari industri otomotif bisa menopang kinerja tahun ini. Pasalnya, tahun ini permintaan kaca lembaran dari sektor properti tengah melambat.
Kepala Unit Kaca Pengaman Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan bilang, permintaan kaca lembaran dari industri otomotif biasanya menyumbang sekitar 25% dari total konsumsi kaca pengaman dan kaca lembaran domestik tiap tahun. Nah, dengan adanya program mobil murah, ia berharap permintaan kaca lembaran dari sektor otomotif bisa semakin terdongkrak.
Menurut Yustinus, secara konservatif, produksi mobil murah bisa meningkatkan permintaan kaca lembaran dari sektor otomotif sekitar 10%. "Setidaknya, penjualan kaca lembaran ke sektor otomotif bisa naik sekitar 2,5%," ujarnya kemarin.
Dengan kontribusi permintaan dari sektor otomotif ini, Yustinus berharap target pertumbuhan penjualan kaca pengaman dan kaca lembaran tahun ini yang dipatok 7% bisa tercapai. Jika benar, artinya tahun 2013 penjualan kaca lembaran bisa mencapai 1,23 juta ton.
Sebagai gambaran, tahun lalu, penjualan kaca pengaman mencapai 1,15 juta ton. Sementara itu, hingga paruh pertama tahun ini, pertumbuhan permintaan kaca lembaran hanya sekitar 5% atau di bawah ekspektasi industri. Salah satu penyebabnya adalah permintaan kaca lembaran dari sektor properti mulai melemah pada tahun ini.
Potensi peningkatan permintaan kaca lembaran untuk sektor otomotif juga dirasakan oleh PT Mulia Industrindo Tbk. Sebelumnya, Direktur PT Mulia Industrindo Tbk Hendra Widjanarko bilang, perusahaan akan memasok sekitar 50% hingga 60% kaca otomotif untuk mobil murah keluaran grup Astra.
Sejak September lalu, grup Astra telah meluncurkan produk mobil murahnya yakni Daihatsu Ayla dan Toyota Agya. Kementerian Perindustrian memprediksi tahun ini produksi mobil murah mencapai 50.000 unit. Secara keseluruhan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memperkirakan penjualan mobil tahun ini sekitar 1,1 juta unit.
Dengan adanya mobil murah, Hendra mematok penjualan kaca pengaman sektor otomotif tumbuh 16,3% dari realisasi tahun lalu 419.100 meter persegi (m²). "Kami targetkan penjualan bisa mencapai 500.000 m²," katanya.
Hingga semester pertama tahun ini, Mulia mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,5 triliun atau tumbuh sekira 10,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah tersebut sudah mencapai separuh dari target pendapatan selama tahun ini yang dipatok sebesar Rp 5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News