Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu industri mainan anak nasional yang berhasil menembus ekspor ke Amerika Serikat serta beberapa negara tujuan lainnya, adalah PT Royal Regent Indonesia yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah. Perusahaan yang baru beroperasi secara penuh pada November 2023 ini, merupakan bagian dari Walden Toys Group Hong Kong. PT RRI kembali mengekspor produk mainan sebanyak enam kontainer senilai USD688.662 atau setara dengan Rp11 miliar. Produk yang diekspor di antaranya yaitu kursi mainan anak, baju boneka, hingga traktor mainan.
Secara total, sejak perusahaan beroperasi pada November 2023 hingga saat ini, nilai ekspor yang dicatat PT RRI sebesar USD28 juta. Adapun PT RRI saat ini memiliki kapasitas produksi total sebesar 850.000 pcs per bulan, telah mampu melakukan ekspor ke berbagai negara seperti AS, Kanada, Jepang, dan Eropa.
“Langkah ini merupakan rangkaian dari kegiatan ekspor dari PT Royal Regent Indonesia sebagai tahapan penetrasi produk industri mainan anak nasional ke pasar internasional. Kami optimis produk mainan anak nasional dapat terus bersaing di pasar negara lain dengan pemenuhan standar yang aman bagi anak-anak,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Sejak beroperasi, PT RRI telah mampu memasok produk mainan untuk Target, Disney, dan Walmart. Pada musim puncak, perusahaan mampu mempekerjakan karyawan hingga 1.700 orang. Selain ke Amerika Serikat, PT RRI juga ekspor produk mainan ke Kanada, Eropa, Australia, Jepang, dan negara lainnya. Produk-produknya pun telah memenuhi standar vendor global dan mengantongi sertifikasi internasional.
“Ini merupakan pencapaian yang membanggakan sekaligus juga membuktikan ketangguhan industri manufaktur Indonesia di arena internasional. Artinya, di tengah disrupsi ekonomi dunia, industri manufaktur dalam negeri masih terbukti memiliki ketahanan dan daya saing yang kuat di level global,” kata Menperin pada acara pelepasan ekspor mainan anak PT Royal Regent Indonesia (RRI) di Kawasan Industri Kendal (KIK), Jawa Tengah, Kamis (19/6).
Baca Juga: Sri Mulyani Soroti Dampak Tarif Trump pada Mainan Anak
Menperin mengungkapkan, kinerja sektor industri mainan anak nasional mencatatkan surplus net ekspor dalam lima tahun terakhir dengan nilai ekspor pada tahun 2024 mencapai USD610 juta, meningkat 13,8% jika dibandingkan pada tahun 2023. Adapun negara tujuan utamanya adalah Amerika Serikat lantaran termasuk dalam rantai pasok global.
“Negara tujuan ekspor terbesar untuk industri mainan anak nasional yaitu ke Amerika Serikat sebesar 48% dari total ekspor mainan anak Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan tujuan ke Inggris, Singapura, China, dan Jerman,” ujarnya.
Jika ditilik lebih dalam, pada tahun 2024, produk mainan anak buatan Indonesia berkontribusi sebesar 2% atau senilai USD 289 juta dari total impor produk mainan Amerika Serikat dari dunia. Jenis produk mainan anak nasional yang menjadi unggulan ekspor ke Amerika Serikat antara lain boneka, stuffed toys, mainan lainnya, mainan skala/model, dan mainan blok set.
“Hal ini mengindikasikan masih besarnya peluang ekspor Indonesia untuk penetrasi ke pasar domestik Amerika Serikat,” tegas Menperin.
Baca Juga: Tarif Trump 145% Ancam Runtuhkan Pabrik Mainan AS di China
Industri mainan anak tumbuh
Dilihat dari peringkat negara berdasarkan kontribusi ekspor industri mainan anaknya ke dunia, Indonesia sebetulnya memiliki pangsa pasar ekspor industri mainan sebesar 0,48% atau menduduki peringkat ke-22 dari 195 negara. Capaian ini menandakan potensi besar industri mainan anak nasional untuk tumbuh lebih kompetitif di pasar internasional sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Sebagai sektor padat karya dan berorientasi ekspor, industri mainan anak nasional telah menyerap lebih dari 37 ribu tenaga kerja dengan jumlah total industri sebanyak 204 unit usaha pada tahun 2024. Usaha ini terdiri atas 124 industri besar dan sedang, 80 industri kecil, serta 10 sentra IKM mainan anak.
“Sentra IKM mainan anak ini tersebar. Di Jawa Tengah terdapat 4 sentra, 1 sentra di Jawa Timur, dan 5 sentra di Jawa Barat,” ungkap Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita.
Pertumbuhan sentra IKM mainan anak nasional, sekaligus moncernya ekspor industri mainan anak nasional selama beberapa tahun terakhir tersebut, semakin memperkuat kinerja sektor industri manufaktur Indonesia secara keseluruhan. Sektor manufaktur Indonesia menunjukkan kinerja baik dengan Manufacturing Value Added (MVA) pada tahun 2023 sebesar USD 255,96 miliar berdasarkan data World Bank dan United Nations Statistics. Nilai tersebut menempatkan Indonesia dalam 12 besar negara manufaktur dunia, serta yang terbesar ke-5 di Asia, di bawah China, Jepang, India, dan Korea Selatan.
“Di Asean, nilai MVA Indonesia tentunya menjadi yang tertinggi, jauh melampui nilai MVA negara-negara ASEAN termasuk Thailand dan Vietnam,” kata Reni.
Baca Juga: Perang Dagang Bikin Produsen Mainan Amerika Serikat Pindahkan Pabrik
Selanjutnya: Lonjakan Pesanan Pizza di Pentagon Jadi Sinyal Serangan Israel ke Iran
Menarik Dibaca: Samsung A06 Sudah Pakai Knox Vault? Cari Jawabannya Berikut Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News