kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri otomotif siap hadapi AEC


Senin, 25 November 2013 / 07:15 WIB
Industri otomotif siap hadapi AEC


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Industri otomotif bakal menjadi salah satu sektor yang siap menghadapi ASEAN Economic Community pada 2015. Sebab, pasar otomotif cukup kuat untuk menyerap produksi.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi bilang, langkah prinsipal untuk membenamkan investasinya membuat kemampuan produksi otomotif di Indonesia terdongkrak. Apalagi, pasar di Indonesia cukup besar. "Dengan jumlah penduduk yang besar, permintaan otomotif di Indonesia seharusnya tiga kali lipat dari Thailand," katanya, akhir pekan lalu.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama Januari sampai Agustus 2013, permintaan mobil di Indonesia tumbuh 10,9% menjadi 714.217 unit. Sementara di Thailand hanya tumbuh 8,2% menjadi 867.897 unit.

Sekretaris Umum Gaikindo, Nurdjianto menambahkan, pada 2015, permintaan mobil di Indonesia, termasuk mobil murah, bakal mencapai 1,7 juta unit.
Setidaknya lima agen tunggal pemegang merek (ATPM) sudah merealisasikan investasi sejak dua tahun lalu. Salah satunya PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang sudah mengoperasikan pabrik barunya pada April 2013. Selain ADM, empat ATPM sudah merealisasikan investasi, yaitu
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Honda Prospect Motor, PT Suzuki Indomobil, dan PT Nissan Motor Indonesia.

Total investasi tambahan dari lima ATPM ini mencapai US$ 2,3 miliar. Dengan investasi ini, akan ada tambahan volume produksi 630.000 unit. Sehingga, pada 2015, total kapasitas produksi mobil di Indonesia 1,86 juta unit.

Puti Annisa, Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia bilang, untuk membangun jaringan outlet dan layanan purna butuh investasi yang besar. Isuzu juga baru mulai membangun pabrik baru di Karawang senilai Rp 1,3 triliun. Pabrik ini memproduksi light truck dan medium truck. "Basis produksi Isuzu untuk truk jenis ini dialihkan ke Indonesia sehingga kami siap untuk AEC nanti," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×