kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Infomedia mengincar pendapatan Rp 1,54 triliun


Kamis, 14 Februari 2013 / 07:51 WIB
Infomedia mengincar pendapatan Rp 1,54 triliun
ILUSTRASI. Promo Rabu Ganteng Natasha Skin Clinic Center


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Infomedia Nusantara, memproyeksikan pendapatan pada tahun ini tumbuh 25% year-on-year (YoY) menjadi Rp 1,54 triliun. Selama 2012, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini meraup pendapatan Rp 1,25 triliun.

Infomedia juga menargetkan laba bersih pada tahun ini tumbuh 23% (YoY) menjadiRp 191 miliar. Selama 2012, Infomedia berhasil mengantongi laba bersih Rp 155 miliar. Sedangkan EBITDA Infomedia diperkirakan tumbuh 15% (YoY) menjadi Rp 209 miliar pada tahun ini.

Presiden Direktur Infomedia, Eddy Kurnia, menyatakan untuk bisa menggenjot pendapatan pada tahun ini, Infomedia menargetkan pertumbuhan pelanggan korporasi sekitar 11% dibandingkan posisi tahun lalu. "Saat ini pelanggan korporasi Infomedia sudah mencapai 90 pelanggan. Kami ingin di akhir 2013 bisa menembus 100 korporasi yang bekerja sama dengan kami," kata dia di Jakarta, Rabu (13/2).

Eddy mengemukakan, pada tahun lalu, sebanyak 65% dari total pendapatan Infomedia berasal dari layanan contact center, sementara 35% dari total pendapatan berasal dari layanan media. Bisnis layanan media ini seperti Yellow Pages, digital media serta advertising.

Menurut hitungan Eddy, layanan contact center masih akan memberikan kontribusi mayoritas terhadap pendapatan Infomedia di sepanjang  tahun
ini. Sehingga, Infomedia makin aktif mengeluarkan terobosan layanan seperti mengintegrasikan layanan suara, pesan singkat (SMS), email hingga social media ke dalam contact center itu.

"Dulu kan namanya call center, sekarang jadi contact center karena kami integrasikan dengan layanan selain layanan suara. Jadi, bisa lewat social media, seperti Facebook maupun Twitter," ungkap Eddy Kurnia.

Dengan terobosan ini, Infomedia optimistis dapat meraih pangsa pasar contact center pada tahun ini sebesar 50%. Jumlah ini tumbuh 5% dari pangsa pasar tahun lalu yang sebesar 45%.

Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise and Wholesale PT Telkom Tbk menambahkan, hampir seluruh sektor industri di Indonesia menggunakan
layanan contact center dari Infomedia. Proyek terbaru, Infomedia menggaet Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menggunakan layanan contact center-nya. "Ini adalah kali pertama Telkom meluncurkan layanan contact center yang sifatnya public service," papar Awaluddin.

Dia bilang, nilai investasi yang dikeluarkan oleh Infomedia mencapai Rp 1 miliar untuk 100 seat, dengan hitungan Rp 10 juta per seat. Telkom dan
Polri bekerja sama meluncurkan contact center 110, layanan ini bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan potensi tindak pidana.

Pada 2012, pendapatan Infomedia meleset tipis dari proyeksi. Di awal tahun lalu, Infomedia sempat menargetkan pendapatan Rp 1,3 triliun atau
tumbuh 30% dari pendapatan di 2011 yang mencapai Rp 1 triliun.

Untuk tahun ini, manajemen Infomedia optimistis prediksi pendapatannya tidak akan meleset. Sebab, tahun ini Infomedia tengah bersiap menyediakan contact center untuk Telkom Australia yang dioperasikan oleh Telin (Telkom Internasional).

Sepanjang tahun ini, Infomedia mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 135 miliar. Dana belanja modal itu berasal dari kas internal. Namun, Eddy belum mau bercerita secara rinci akan digunakan untuk apa saja belanja modal tersebut. Yang jelas, Infomedia akan memperbanyak contact center.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×