kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini alasan Gapura Prima (GPRA) pilih RDPT untuk raup pendanaan


Minggu, 23 September 2018 / 16:42 WIB
Ini alasan Gapura Prima (GPRA) pilih RDPT untuk raup pendanaan
ILUSTRASI. GapuraPrima


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal bangun super blok di kawasan Bekasi, PT Gapura Prima Tbk (GPRA) cari pendanaan dengan menerbitkan Reksa Dana Pendanaan Terbatas (RDPT). Instrumen ini dipilih lantaran perusahaan itu menganggap potensi pendanaan tersebut lebih likuid dibandingkan instrumen lainnya.

Jika approval dari OJK sudah dikeluarkan pada Oktober atau November 2018, Managing Director GPRA Arvin Fibrianto Iskandar mengatakan RDPT akan dipasarkan melalui pasar modal dengan batas minimum pembelian awal yakni Rp 5 miliar. Sedangkan kupon yang ditawarkan nantinya adalah 11%-12%.

Selama ini, sumber alternatif pendanaan GPRA sekitar 30% berasal dari modal internal dan 70% berasal dari pendanaan eksternal. Beberapa jenis pendanaan tersebut seperti cash reserve dari hasil penjualan, perbankan, dan dari alternatif replacement lainnya.

"RDPT ini alternatif baru di pasar modal yang mau kami coba eksplore," ungkap Arvin Jumat (21/9).

I, menambahkan saat ini belum terlalu banyak pengembang yang menggunakan alternatif pendanaan jenis tersebut.

Ditambah lagi, GPRA menilai RDPT merupakan pilihan yang menarik karena merupakan fixed income, di mana yield yang diberikan juga bersifat fixed atau tetap. "Ini lebih bagus (bagi investor) daripada deposit di tempat di tempat lain semisal bank, jumlahnya (keuntungan) juga lebih baik," jelasnya.

Dari sisi perusahaan properti tersebut, meluncurkan RDPT jadi alternatif sumber pendanaan yang lebih cepat, terutama dari sisi approval dengan OJK. Sedangkan alternatif lain seperti Dana Investasi Real Estate (DIRE), dinilai belum terlalu likuid.

"Itu karena ada faktor pajak lainnya, jadi DIRE itu transfer ownership. Sedangkan RDPT seperti obligasi, MTN yang dicover dengan underlying aset," ujarnya.

Sementara itu, Ayers Asia AM menjelaskan, meskipun keadaan ekonomi Indonesia sedang koreksi, namun indikator ekonomi Tanah Air jauh lebih baik dari 20 tahun lalu.

"Banyak alternatif investasi di sektor real, salah satunya adalah proyek di sektor properti sebagai underlyingnya, melalui skema produk RDPT yang ditawarkan di market," ungkap Direktur Ayers Asia AM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×