Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. BUMN produsen pupuk PT Petrokimia Gresik telah menandatangani perjanjian pengangkutan gas bumi melalui jaringan pipa milik PT Pertamina Gas (Pertagas). Harga sewa yang dibayarkan PT Petrokimia terhadap Pertagas mencapai US$ 0,84 per juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Perjanjian ini kami untuk mendistribusikan gas yang dibeli dari dari lapangan MDA dan MBH milik Husky-CNOOC Madura Limited dengan harga US$ 6,5 oer MMSCFD. Gas yang disalurkan sendiri sebesar 85 MMSCFD untuk pabrik baru kami yakni Pabrik Amoniak-Urea II," kata Hidayat Nyakman, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik di Jakarta, Rabu (7/10).
Petrokimia memang tengah meningkatkan produksi Amoniak guna mengurangi kebutuhan impor. Hidayat menambahkan, penambahan produksi melalui tambahan pasokan gas yang disalurkan oleh Pertagas ini akan mampu mengurangi kebutuhan impor setahun sampai 600 ribu ton Amoniak. "Kami yakin tercapai dengan adanya dukungan penuh dari Pertagas," pungkas Hidayat.
Hendra Jaya, Direktur Utama PT Pertagas mengatakan penyaluran gas kepada PT Petrokimia Gresik bukanlah yang pertama. Selama ini Pertagas telah menyalurkan sekitar 60 MMSCFD gas ke pabrik lama yang sudah ada milik PT Petrokimia Gresik. "Penambahan ini dilakukan karena kebutuhan gas yang semakin besar dari Petrokimia yang saat ini memang tengah membangun pabrik baru," kata Hendra dalam kesempatan yang sama.
Hendra menambahkan untuk bisa mengeksekusi rencana penyaluran gas ke pabrik baru PT Petrokimia Gresik, Pertagas akan mengembangkan pipa open access looping baru di East Java Gas Pipeline (EJPG). Adapun titik terima gas dari Pagerungan dan melalui 3 ruas pipa EJGP yakni Pagerungan - ORF Porong (diameter pipa 28 inchi), ORF Porong - Gresik (diameter pipa 28 inchi) dan Gresik - PKG (diameter pipa 20 inchi).
"Kami akan mengembangkan pipa looping ruas Gresik - PKG dengan diameter 12 inchi sepanjang 4,65 km dengan kapasitas maksimal 100 MMSCFD," pungkas Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
