Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Munculnya dua calon kandidat pemenang proyek bawah tanah jalur Mass Rapid Transit (MRT) mendapat respons dari Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo atau yang akrab disapa Foke.
Dua kandidat yang menjadi calon pemenang itu adalah; konsorsium Obayashi-Wijaya Karya (Wika) dan konsorsium Sumitomo-Hutama Karya (HK). "Paket jalur bawah tanah itu nilainya besar yaitu Rp 4 triliun-Rp 4,5 triliun dan proses penawarannya sudah berlangsung sejak Mei," kata Foke, Jumat (28/9).
Ia berharap proses pembangunannya bisa berlangsung transparan dan diawasi berbagai pihak, termasuk dari pemerintah Jepang yang diwakili Japan International Cooperation Agency (JICA). "Saya harap ini bisa di awasi, dimonitor dan dikendalikan dengan baik," tambahnya.
Ia menjelaskan, dalam proyek MRT itu, bukan hanya target fisik yang didapatkan, melainkan juga tekad pemerintah untuk melaksanakan good governance. Untuk itu, akuntabilitas dan profesionanalisme harus menjadi landasan utama pembangunan proyek.
"Satu hal yang pasti, pemerintah DKI Jakarta tidak tidur dalam mengerjakan proyek MRT ini," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News