Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) terus lakukan inovasi meski industri komoditas diterpa sentimen dari global. Sekretaris perusahaan PT Aneka Tambang Tbk, Trenggono Sutiyoso mengatakan, peningkatan kinerja operasi, upaya penghematan biaya serta inovasi dalam menghadapi sentimen global merupakan strategi Antam di tahun 2017.
Antam akan memperkuat strategi yang fondasinya telah dibangun pada tahun 2016. Seperti baru-baru ini peresmian penjualan emas di 109 kantor pos untuk memperkuat distribusi penjualan emas.
“Untuk penguatan cadangan dan sumber daya mineral kita menjalin kerja sama dengan Badan Geologi dalam hal kerja sama kegiatan penyelidikan dan pengembangan teknologi eksplorasi di bidang geologi, terutama komoditas emas,” ujarnya, Jumat (10/2)
Dari sisi pengembangan perusahaan, di 2016 Antam telah menandatangani Joint Venture Agreement Proyek SGA Mempawah dengan Inalum dan juga Nota Kesepahaman dengan PT Freeport Indonesia dan PT Smelting dalam proyek Anode Slime dan Precious Metal Refinery.
“Proyek-proyek ini akan menjadi salah satu penciptaan nilai yang berjalan di 2017,” imbuhnya.
Di tahun 2016, cash cost feronikel mampu mencapai US$ 3,39 per pon. Diharapkan dengan beroperasinya PLTU batubara Pomalaa di tahun ini, cash cost feronikel akan semakin dapat diturunkan.
Menurutnya, pengoperasian PLTU batubara ini juga memberi manfaat kepada masyarakat Kolaka mengingat ANTAM juga mengalokasikan listrik sekitar 5 MW untuk kebutuhan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News