kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi CLAY dalam meningkatkan pendapatan hotel


Selasa, 19 Februari 2019 / 20:07 WIB
Ini strategi CLAY dalam meningkatkan pendapatan hotel


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Untuk meningkatkan pendapatan dari hotelnya, PT Citra Putra Realty Tbk akan memakai market intellegence.

Dodon Trikoeswardana, Direktur Keuangan PT Citra Putra Realty Tbk menyebutkan bahwa hotelnya yang berada di Bali yang berada di bawah operato JW Marriott memiliki okupansi di atas 80%. Hanya saja untuk pendapatannya belum maksimal.

"Karena kebanyakan tamu merupakan grup khususnya dari Tiongkok dan India," tuturnya saat dihubungi kontan.co.id, Selasa (19/2).

Ia berujar bahwa dengan datang berkelompok secara otomatis akan berdampak pada tingkat keterisian. Hanya saja tidak terlalu signifikan pada kontributor pendapatan hotelnya yang lain seperti food and beverage dan MICE perusahaan.

Terlebih grup dari Tiongkok dan India saat berwisata cenderung 'numpang tidur' lantaran setelah sarapan pergi hingga malam. "Oleh sebab itu, tamu grup ke depan akan kami turunkan sehingga bisa menyasar segmen individu atau bukan grup besar," ujarnya.

Untuk itu, perusahaan hendak meningkatkan market intellegence untuk mendapatkan tamu berkualitas. Dodon menjelaskan tamu berkualitas yang dimaksud yang mana dapat memberikan kontribusi pendapatan maksimal baik dari kamar, FnB, dan MICE.

Hal tersebut juga tercermin pada kontributor pendapatan hotelnya yang mana kamar menjadi kontributor terbesar dengan prosentase 50%, disusul FnB 35%, dan MICE 15%.

Sedangkan untuk hotel yang berada di Jakarta, Dodon menyebutkan sedang dalam tahap kajian terkait kemungkinan untuk menyerahkan operasi hotelnya pada operator hotel. "Itu karena strategi kami berorientasi pada ABC (activity based costing) dengan melihat makin ketatnya persaingan," jelasnya.

Walaupun begitu, tingkat okupansi hotenya tersebut juga masih tinggi lantaran sama dengan tingkat okupansinya yang berada di Bali sekitar 80%.

Selain dari hotel, kontributor pendapatan perusahana juga berasal dari Stone Entertainment yang mana dinilainya berkontribusi sebesar 10% terhadap pendapatan perusahaan. Adapun Stone Entertainment yang menawarkan bar, club, dan lounge yang terletak di Bali tepat di depan hotelnya.

Dengan tingkat keterisian yang tinggi, perusahaan belum merevisi rencana kerja perusahaan untuk menambah aset properti hotelnya kembali. Hingga dua tahun ke depan perusahaan akan fokus dulu menambah land bank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×