kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini tips sukses dari pendiri Apple, Steve Wozniak


Rabu, 18 Juli 2012 / 08:35 WIB
Ini tips sukses dari pendiri Apple, Steve Wozniak
Film Jurassic World: Dominion merilis poster dan video terbaru yang menampilkan beragam dinosaurus.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. "Jangan pernah menyalin ide orang lain," demikianlah definisi Steve Wozniak tentang inovasi dan kreativitas. Menurutnya, "Memotivasi diri sendiri untuk memulai sesuatu, jauh lebih berharga daripada uang."

Di hadapan ratusan peserta seminar Innovation & Creativity di Jakarta, Selasa (17/7), pendiri Apple Steve Wozniak mengajak peserta berani memulai bisnis. "Jangan membuang masa muda. Anda harus menulis buku sendiri dan menghampiri rencana hidup Anda," tegas pria bertubuh gempal ini.

Wozniak dan Steve Jobs, merupakan pendiri Apple pada tahun 1976, sejak mereka masih berusia belia. Wozniak kala itu berusia 26 tahun, dan Jobs 21 tahun. Jobs datang kepada Wozniak, mengajak mendirikan sebuah perusahaan yang bermula dari garasi rumah Jobs di California, Amerika Serikat.

Mereka pun meninggalkan pekerjaan untuk memulai inovasi dan berkreasi. Tak punya uang berlebih, hanya gairah dan segudang ide yang mereka punya.

Dalam jumpa pers pra-seminar, Wozniak berkata bahwa perusahaan teknologi raksasa lain seperti Google dan Facebook, juga dibangun oleh anak muda, bahkan yang masih kuliah.

"Kami adalah orang yang punya mimpi besar," kata Wozniak. Impiannya kala itu adalah menjadi teknisi dan programmer hebat. Ia menghabiskan masa muda untuk membaca beragam buku dan menulis dalam bahasa pemrograman. "Sampai-sampai saya tidak punya kesempatan mencari pacar," kenang Wozniak, tertawa.

Setiap produk kreatif, menurutnya, pada akhirnya bisa menjadi produk yang masuk akal. Mulailah dengan hal yang sederhana, namun tetap memperhatikan detail. Ide-ide selanjutnya akan datang di saat tak terduga.

"Saya tidak tahu kenapa ide datang di saat-saat aneh. Saya sering dapat ide ketika berada dalam posisi antara terjaga dan tidur. Ada saja pikiran tentang produk, teknologi dan visi lainnya," ujarnya.

Pria kelahiran 11 Agustus 1950 ini juga menyarankan, agar pelaku bisnis selalu bersikap terbuka dan mau bertukar pikiran dengan banyak orang. Jangan menutup diri jika ada gagasan yang lebih baik.

Jikalau menemukan orang yang punya kreativitas tinggi dan bisa diajak kerjasama, maka raihlah dia, dan biarkan dia membantu. Mutualisme inilah yang dialami oleh Wozniak dan Jobs. Sebagai teknisi, Wozniak sukses mendefinisikan ide dan konsep Jobs yang lebih menitikberatkan perannya sebagai perancang.

"Hampir setiap produk Apple merupakan representasi dari Steve Jobs," aku Wozniak.

Tak perlu terobsesi untuk menjadi yang paling unggul. Yang terpenting, bagaimana membuat produk terbaik, luar biasa, sehingga diminati banyak orang.

"Saya tak pernah berpikir ada perusahaan yang mengalahkan Apple. Yang saya khawatirkan adalah, Apple tak bisa lagi menciptakan produk terbaik," ucapnya seraya mengakui Google dan Facebook telah memiliki produk-produk berkualitas tinggi.

Wozniak tak lagi bekerja di Apple pada Februari 1987, ia memilih mendirikan perusahaan CL 9 yang mengembangkan pemrograman remote kontrol universal. Meski begitu, Wozniak masih memiliki saham di Apple.

Cukup lama ia malang melintang di dunia teknologi, memenuhi hasrat mengembangkan hal baru. Kini, ia mengaku sedang sibuk membangun perusahaan penyedia layanan komputasi awan

Wozniak dianggap sebagai pelopor masuknya komputer pribadi ke dalam rumah. Karyanya yang paling dikenal adalah komputer Apple II, sebuah komputer pribadi yang dirakit oleh Wozniak seorang. (Aditya Panji/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×