kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah proyeksi produksi komoditas utama Indonesia


Jumat, 10 Agustus 2012 / 05:07 WIB
Inilah proyeksi produksi komoditas utama Indonesia
ILUSTRASI. Timah


Reporter: Asnil Bambani Amri, Reuters | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indonesia selaku produsen kelapa sawit terbesar dunia memperkirakan adanya penurunan produksi 8% menjadi 23,6 juta ton pada tahun ini. Proyeksi penurunan produksi disampaikan salah satu pejabat kementerian pertanian pada Kamis malam (9/8).

Awal tahun ini, kementerian pertanian mengatakan, pihaknya semula memperkirakan produksi minyak nabati naik 14 persen menjadi 25,7 juta ton tahun ini, dari 22,5 juta ton pada 2011.

Sayangnya, penurunan proyeksi produksi itu tidak disampaikan secara jelas oleh Gamal Nasir, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.

Sementara itu, Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia berharap, produksi minyak sawit mentah naik 6% menjadi 25 juta ton pada tahun 2012 karena luas perkebunan bertambah.

Sementara itu, konsumsi minyak kelapa sawit Indonesia mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan konsumsi kosmetik, kue dan es krim.

Nasir juga mengatakan, penurunan proyeksi produksi juga menimpa biji kakao. Produksi bijih kakao diperkirakan hanya 833.310 ton dari perkiraan semula 1,3 juta ton. Sementara realisasi tahun lalu tercatat sebanyak 712.230 ton.

Sebelumnya, banyak analis skeptis akan produksi kakao produksi yang akan naik di atas 1 juta ton. Sehingga, proyeksi pemerintah kali ini dinilai sesuai dengan prediksi analis.

Saat ini, Indonesia berhadapan dengan penyakit tanaman dan kondisi cuaca buruk, yang telah menghambat produksi kakao.

Bulan lalu, survei menunjukkan, bahwa pemerintah Indonesia sudah mengeluarkan US$ 350 juta untuk program Gerakan Nasional Kakao atau penanaman kembali kakao di Indonesia. Namun program ini mengalami kemunduran serius setelah sebagian pohon yang baru ditanam ditemukan mati.

Sementara itu, proyeksi produksi karet diproyeksikan ikut turun menjadi 3,27 juta ton dibandingkan perkiraan awal sebesar 2,7 juta ton. Sementara proyeksi produksi kopi diperkirakan naik menjadi di 748.110 ton dari proyeksi semula sebanyak 718.000 ton. Tahun lalu, produksi kopi baru mencapai 633.990 ton.

Pada bulan Juni lalu, Asosiasi Karet Indonesia (Gapkindo) mengatakan, produksi kopi Indonesia akan tergelincir 10% persen menjadi sekitar 2,65 juta ton tahun ini. Penyebabnya adalah, cuaca kering dan harga karet yang jatuh belakangan ini.

Saat ini, Indonesia mempertimbangkan untuk investasi senilai US$ 526 juta untuk meningkatkan kembali produksi kakao sampai tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×