Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triniti Dinamik Tbk (TRUE) menilai insentif pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang digulirkan pemerintah sangat berdampak dalam mendorong penjualan perseroan.
Keputusan pemerintah untuk memperpanjang insentif tersebut dari semula hanya berlaku hingga Agustus 2021 jadi sampai Desember 2021 dinilai akan semakin mendongkrak penjualan di sisa akhir tahun ini.
“Insentif PPN yang diperpanjang sampai akhir 2021 ikut mendongkrak penjualan kami,” Kata Direktur Utama Triniti Dinamik Samuel Stepanus Huang dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (11/10).
Adapun pada semester I 2021, Trinti Dinamik mencatatkan kenaikan penjualan sekitar 43% menjadi Rp 146,83 miliar dibandingkan dari periode yang sama tahun 2020. Seiring penjualan, laba bersih perseroan juga melesat sekitar 21% secara tahunan (yoy).
Selain dukungan dari insentif pajak, lanjut Samuel, kinerja positif perseroan tersebut juga didukung oleh keberhasilannya menerapkan prinsip Governance, Risk and Compliance (GRC) dalam mengelola bisnis selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Triniti Dinamik (TRUE) optimistis penjualan tumbuh 10%-15% tahun ini
Atas kinerjanya, Trinti Dinamik berhasil mendapatkan tiga apresiasi dalam Top GRC Awards 2021. Samuel mengatakan, prestasi tersebut merupakan bukti bahwa perseroan berhasil menerapkan tata kelola yang baik, risiko yang terjaga dan kepatuhan dalam menjalankan proses bisnis.
Samuel bilang, sebagai perusahaan yang memiliki kelengkapan sistem dan infrastruktur GRC yang baik, Triniti Dinamik menorehkan predikat top GRC 4 Bintang.
Sampai akhir tahun, Triniti Dinamik optimistis penjualan mampu tumbuh berkisar 10%-15% meskipun pandemi belum berakhir. Keyakinan itu seiring dengan kemampuan perseroan melakukan serah terima proyek hunian yang telah dibangun secara tepat waktu kepada konsumen.
Serah terima tepat waktu itu merupakan kunci bagi perseroan bisa memberikan manfaat bagi nasabah bisa menikmati insentif pembebasan PPh untuk hunian harga sampai Rp 2 miliar. Insentif ini hanya berlaku bagi produk hunian yang bisa diserahterimakan paling lambat pada akhir 2021.
"Kami optimis penjualan bisa mencapai target," pungkas Samuel.
Selanjutnya: Miliader Mukesh Ambani akuisisi 2 perusahaan energi hijau
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News