Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Agro Lestari (AAL) telah menerapkan integrasi perkebunan kelapa sawit dengan peternakan sapi. Integrasi perkebunan kelapa sawit dengan peternakan sapi diakui mengurangi biaya perawatan.
“Dampak langsung dari integrasi pada perawatan sebesar 30% sampai 40% terkurangi karena tanaman hijau menjadi makanan koloni sapi,” ujar Head of Cattle Division AAL, Widayanto, Selasa (14/11).
Widayanto bilang integrasi tersebut telah dilakukan sejak tahun 2012. Namun, importasi bibit sapi perdana dilakukan pada Juni 2016.
Industri peternakan sapi AAL terbagi menjadi dua. Pertama adalah pengembangan sapi untuk kembang biak dan kedua adalah penggemukan sapi.
Industri penggemukan sapi diakui lebih menguntungkan. Widayanto bilang perputaran uang dalam penggemukan sapi lebih cepat. “Rotasi penggemukan sapi terjadi tiap tiga bulan,” terang Widayanto.
Integrasi diakui tidak menimbulkan masalah bagi perkebunan sawit. Widayanto bilang, kotoran sapi memberikan tambahan unsur organik pada perkebunan sawit.
Meski begitu masih banyak industri perkebunan sawit yang belum menerapkan sistem integrasi sawit-sapi. PT Bakrie Sumatera Plantation mengaku masih belum menerapkan integrasi sawit-sapi.
“PT Bakrie Sumatera Plantation akan berupaya memanfaatkan lahan, namun saat ini masih lebih focus pada produktivitas Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO),” jelas Andi W Setianto, Direktur Investor Relations PT Bakrie Sumatera Plantation.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News