Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perusahaan penyedia jasa outsourcing, PT Integrated Service Solutions (ISS) Indonesia terus menambah kontrak baru. Sejak Agustus 2016, ISS memenangkan kontrak layanan jasa untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Jumlah manpower (tenaga kerja) dari kita di sini hampir 3.000 orang," sebut Yohanes Jeffry Johary, Vice President Finance & controlling di sela media workshop ISS di Terminal 3, Cengkareng, Selasa (25/4).
Yohannes mengatakan, selama ini ISS banyak mendapatkan klien-klien korporasi dari berbagai sektor. Beberapa diantaranya Angkasa Pura, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Phillip Morris, Frisian Flag, Siloam, perbankan, maskapai penerbangan, Kereta Api Indonesia, Nestle dan lainnya.
Yohannes menyebut korporasi besar tersebut key account bagi bisnis ISS. "Pendapatan kita 42% ditopang oleh keberadaan key account tersebut," ujarnya. Namun, ia enggan menyebutkan nilai kontrak yang pernah ditangani ISS.
Yang jelas, kata Yohannes, ada 20 korporasi yang dianggap sebagai key account. Di mana delapan diantaranya ialah perusahaan global.
Tahun ini, ISS melihat kesempatan untuk memeroleh kontrak dari proyek energi PLN. "Pembangunan PLTU bisa menambah pertumbuhan bisnis kita tahun ini," sebut Yohannes. Sebelumnya PLN sudah menyerap sekitar 2.500 manpower dari ISS. Dengan meningkatnya sektor energi, ISS menyasar kontribusi key account bisa 60% bagi pendapatan ISS.
Dari berbagai layanan seperti cleaning service, security, parking person, dan tenaga perbantukan lainnya, cleaning service lah yang diminati. Di Indonesia, layanan cleaning service 50% mendominasi permintaan jasa.
Sampai dengan 2016, ISS Indonesia memperoleh pendapatan Rp 3,4 triliun. Untuk tahun ini, Yohannes mengatakan ISS Indonesia menargetkan pertumbuhan double digit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News