Reporter: Harry Febrian | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Layanan data digadang-gadang akan menjadi peluang bisnis yang besar bagi para operator telekomunikasi. Namun belakangan ini, banyak masyarakat mengeluhkan menurunnya kualitas layanan data. Gejala paling umum adalah lemotnya kecepatan internet saat dipakai.
Menanggapi hal tersebut, Head of Corporate Communication XL Axiata Febriati Nadira menyatakan bahwa setiap kejadian harus dilihat secara kasuistik, karena internet adalah layanan yang multi faktor. Yang menentukan bukan hanya kapasitas jaringan dari operator, tapi juga waktu dan lokasi penggunaan, serta handset yang dipakai.
"Kalau dari kami, jaringan bukan masalah. Karena secara persentase, baru 40-50% yang terpakai dari seluruh kapasitas jaringan internet kami," aku Nadira. Nadira menyatakan bahwa penggunaan internet di XL mencapai sekitar 40 TB per hari. Artinya XL mempunyai kapasitas per hari sekitar 80 TB per hari.
"Tapi tentu kami akan terus fokus untuk perbaikan kualitas jaringan, khususnya di Jakarta. Untuk gambarannya, dari sekitar dana investasi Rp 6 triliun, separuhnya kami habiskan untuk peningkatan layanan data" ujar Nadira.
Nadira menyatakan, tahun ini pihaknya sedang membangun hingga 1.000 menara BTS 3G di Jakarta. Sementara itu, Division Head Public Relations Indosat Djarot Handoko mengungkapkan bahwa keluhan tentang lemotnya kecepatan internet disebabkan pihaknya sedang melakukan penambahan kapasitas di sejumlah area, khususnya Jakarta.
"Mungkin memang ada penurunan kecepatan, tapi hanya di beberapa wilayah saja. Kami sendiri mengharapkan peningkatan kapasitas ini bisa selesai November ini," ujar Djarot.
Menurut Djarot, pihaknya sedang berusaha meningkatkan kapasitas masing-masing BTS dari 100 trx, menjadi 200 trx. Trx adalah satuan yang menunjukkan kapasitas BTS dalam menampung traffic panggilan dan internet. Sekadar gambaran, tahun ini Indosat telah meningkatkan jumlah BTS-nya menjadi 18.876 unit dari sebelumnya berjumlah 18.408 unit.
"Kami targetkan setelah peningkatan ini, kapasitas internet kami akan lebih besar sekitar 50% dari sebelumnya," ujar Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
