Reporter: Merlinda Riska | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tak cuma mengembangkan proyek properti, PT Intiland Development Tbk juga memandang penting kebutuhan teknologi informasi (TI). Untuk itu, Intiland membentuk dua anak perusahaan yang bertugas memasok semua kebutuhan TI.
Dua anak perusahaan itu adalah PT Intiland Alfa Rendita dan PT Inti Algoritma Perdana. Intiland menyuntikkan modal sebesar Rp 30 miliar untuk keduanya.
Intiland berencana memakai layanan TI terutama untuk mendukung kebutuhan proyek properti high rise alias hunian jangkung. "Karena proyek kami seperti Aeropolis membutuhkan infrastruktur TI yang tepat," terang Sekretaris Perusahaan PT Intiland Theresia Rustandi kepada KONTAN, Jumat (10/7).
Sejauh ini, Intiland hanya akan memanfaatkan jasa kedua anak perusahaan anyar itu untuk kebutuhan internal. Perusahaan berkode DILD di Bursa Efek Indonesia tersebut tak berminat menawarkan jasa penyediaan TI itu kepada perusahaan lain.
Asal tahu saja, Intiland memang lebih banyak menggarap proyek hunian jangkung. Di semester I-2015 kemarin saja, dana belanja modal alias capital expenditure (capex) tercurah untuk membiayai konstruksi proyek-proyek superblok, di mana terdapat hunian jangkung di dalamnya.
Theresia bilang, "Semester satu capex yang sudah terserap itu 45% dari total capex
Rp 2,1 triliun." Itu berarti Intiland sudah membelanjakan dana Rp 945 miliar di semester I-2015 untuk mengembangkan superblok.
Ada lima proyek superbelok yang dikembangkan Intiland. Dua proyek terletak di Jakarta, yakni superblok South Quarter dan WestOne City. Lantas, satu proyek superblok di Tangerang, Banten serta dua superblok di Surabaya, Jawa Timur yakni superbelok Spazio dan Praxis.
Intiland akan melanjutkan pengembangan proyek superblok yang sudah berjalan, di semester II-2015. Namun, pengembang properti tersebut belum bisa memutuskan mengenai rencana melansir produk anyar ke pasar. Intiland beralasan masih menunggu waktu yang tepat. "Pemasaran atau launching-nya lihat situasi pasar dulu, jika respons pasar bagus, kami launching, jika tidak, kami hold dulu," kata Theresia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News