Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Menjelang akhir tahun ini, PT Intiland Development Tbk bersiap-siap menggarap proyek superblok teranyar yang berlokasi di Kebon Melati, Jakarta Pusat. Rencananya, proyek yang belum diberi nama ini akan mulai tahap konstruksi pada awal tahun 2014 mendatang.
Hendro S. Gondokusumo, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) Intiland Development, bilang, saat ini, Intiland sudah merampungkan pembebasan lahan seluas kurang lebih 8 hektare (ha).
Pada tahap pertama, perusahaan properti berkode saham DILD ini akan membangun dua menara apartemen yang totalnya terdiri dari 470 unit. Konstruksi diperkirakan baru bisa dilakukan mulai tahun depan.
Berikutnya, perusahaan itu berencana mendirikan apartemen sewa, gedung perkantoran, hotel, dan area komersial. Targetnya, seluruh proyek tersebut sudah rampung dibangun dalam kurun waktu lima tahun mendatang.
Manajemen Intiland mengaku masih menghitung total nilai investasi superblok di Kebon Melati tersebut. Namun, untuk membangun dua menara apartemen di tahap pertama, perusahaan itu harus merogoh kocek sekitar Rp 400 miliar.
Intiland juga belum gembar-gembor terkait proyeksi harga jual apartemen anyar itu. Tetapi, Hendro mengklaim sudah banyak calon pembeli yang menyatakan tertarik membeli. "Tapi kami masih mau melihat penyerapannya dulu," kata dia, Senin (26/8).
Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan Intiland Development menambahkan, saat ini, perusahaan sedang fokus menyelesaikan lima proyek kawasan terpadu (mixed-use) di Jakarta dan Surabaya. Di Jakarta, ada 1Park Avenue, South Quarter, Aeropolis, dan yang terbaru adalah superblok di Kebon Melati.
Sedangkan kawasan terpadu DILD di Surabaya bernama Praxis. Sekedar informasi, saat ini Intiland memiliki landbank sekitar 2.400 ha. Perusahaan akan mengembangkan 1.090 ha lahan di Maja, Banten menjadi mixed-use untuk kelas menengah bawah. Namun proyek belum akan dimulai dalam waktu dekat.
Sepanjang semester I-2013, Intilad mengantongi marketing sales senilai Rp 1,5 triliun. Ada beberapa proyek yang mendatangkan marketing sales terbanyak. Di antaranya perumahan Serenia Hills di Jakarta dan Telaga Bestari di Tangerang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News