Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -CIREBON. PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) akan mulai masuk pada beberapa kategori bisnis lain seperti PC, Notebook, dan smartphone. Hal tersebut guna mencapai target pertumbuhan 115% di tahun ini.
Andri Adi Utomo, Seniors General Manager SEID menyebutkan bahwa untuk kategori produk yang dimiliki perusahaan sudah memiliki reputasi yang baik dalam negeri. Karenanya, ia menilai perusahaan melakukan pengembangan bisnis yang lainnya.
"Kami main di PC, notebook, bisnis solution seperti IDP, mesin copier, dan printing. Kami juga mau main smartphone, walaupun targetnya tidak muluk-muluk at least kami mulai dulu," ujarnya disela acara Press Gathering Sharp 2019 di Cirebon, Sabtu (26/1).
Selain produk-produk tersebut, Andri juga menyebutkan bahwa pihaknya akan terus menggenjot SHA (small home appliances). Memang perusahaan telah memasuki segmen tersebut, hanya saja disebutnya kontribusi SHA masih kecil. "Marketshare kami masih kurang, di bawah 10% dan kontribusinya 5%-6%," ungkapnya.
Karenanya, di tahun ini untuk SHA sendiri ditargetkan bisa memiliki marketshare mencapai 15%. Selain memasuki bisnis baru, SEID juga akan kembali menambah pabrik baru. Pabrik yang berlokasi di Karawang tersebut diproyeksikan bisa beroperasi pada Juni nanti. Sayang untuk investasinya ia tidak menyebutkan.
"Investasinya tidak hapal, karena ini aslinya pabrik di Thailand yang dipindah saja ke Indonesia, jadi kira-kira tidak terlalu besar," tuturnya.
Ia bilang pabrik tersebut akan digunakan untuk memproduksi mesin cuci full auto. Untuk kapasitasnya sendiri, mampu memproduksi sebanyak 20.000 per bulannya.
Nantinya, dari hasil produksi tersebut setengahnya atau sebanyak 10.000 unit akan digunakan untuk ekspor. Hal tersebut juga guna mendorong kontribusi penjualan ekspor SEID. Adapun kontribusi ekspor perusahaan sebesar 5%-7%. Untuk itu, dengan penambahan jumlah yang di ekpor, Andri berharap di tahun ini kontribusinya bisa mencapai 10% sedangkan hingga 2020 nanti bisa 15%.
Untuk negara ekspor sendiri, ia menyebutkan lebih mengarah pada pasar yang memiliki karakter yang mirip dengan Indonesia. "Ekspor ke Afrika dan negara ketiga seperti, Papua Nugini, Fiji, Kamboja, Bangladesh, India dan lainnya. Sekarang sudah tapi kami mau lebih banyak lagi," jelasnya.
Dengan berbagai rencana tersebut, kembali perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan 115%. Adapun di tahun 2018, SEID mencatatkan penjualan di kisaran Rp 32 triliun hingga Rp 35 triliun melebihi target yang dipatok sebesar Rp 9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News